Istilah Main Sensorimotor atau fungsional dikemukakan oleh Piaget dan Smilansky (1968). Maksudnya adalah anak usia dini belajar melalui pancainderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Kebutuhan sensorimotor anak didukung ketika mereka disediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Adapun cara menyediakan dan mengelola main sensori motor adalah sebagai berikut:
Area bermain disediakan dengan konsep agar anak dapat bergerak dengan bebas dan memilih aktivitas mereka seharusnya 2,5 tempat main setiap anak. Penelitian Phelps (1986) dan pengamatan langsung dalam kelas menyarankan 3 tempat bermain setiap anak untuk perkembangan anak usia 2-4 tahun. Jika satu ruang kelas mempunyai 10-12 anak yang bergerak disekitar ruangan memilih kegiatan, maka sedikitnya 30 tempat yang direncanakan untuk anak bermain. Tempat ini bukan 30 kegiatan main yang berbeda, tetapi kemungkinan tempat dengan sedikitnya 6 lebih kegiatan main yang berbeda. Perencanaan kesempatan bermain dengan bahan sifat cair untuk mendukung main sensorimotor.
Area bermain disediakan dengan konsep agar anak dapat bergerak dengan bebas dan memilih aktivitas mereka seharusnya 2,5 tempat main setiap anak. Penelitian Phelps (1986) dan pengamatan langsung dalam kelas menyarankan 3 tempat bermain setiap anak untuk perkembangan anak usia 2-4 tahun. Jika satu ruang kelas mempunyai 10-12 anak yang bergerak disekitar ruangan memilih kegiatan, maka sedikitnya 30 tempat yang direncanakan untuk anak bermain. Tempat ini bukan 30 kegiatan main yang berbeda, tetapi kemungkinan tempat dengan sedikitnya 6 lebih kegiatan main yang berbeda. Perencanaan kesempatan bermain dengan bahan sifat cair untuk mendukung main sensorimotor.
Rencana ini menyediakan 32 tempat (7 kesempatan) bermain untuk :
Sejumlah 10-12 orang anak
usia 2-5 tahun
2 s/d 3 lebih tempat untuk setiap anak.
Sejumlah 10-12 orang anak
usia 2-5 tahun
2 s/d 3 lebih tempat untuk setiap anak.
Sebagai contoh tempat-tempat yang disarankan:
1.Meniup gelembung
2 tempat – dapat mengembangkan keterampilan melihat, mendengar, pemahaman tentang konsep basah
2 wadah berisi air yang dicampur dengan sabun cair yang diberi pewarna kue
2.Bermain warna
2 tempat-mengembangkan konsep warna
3 wadah berisi warna dasar merah, biru, kuning
3.Bermain air
4 tempat-mendukung fungsi indera peraba, warna, konsep basah dan berat
4 wadah berisi air, ditambah pewarna kuning, kapas bulat dan seledri
4.Bermain dengan corong
2 tempat–untuk mendukung sensitivitas indera peraba, konsep kosong – penuh, warna
3 botol plastik, air, pasir dan beras,corong, pewarna makanan
5.Memandikan boneka
2 tempat – mengembangkan daya khayal, bahasa dan interaksi social
2 baskom dengan boneka dan peralatan untuk mandi
6.Bermain tenggelam dan terapung
2 tempat – untuk mengembangkan keterampilan memecahkan persoalan
2 baskom diisi air, gabus, kancing, kerikil, tutup plastik, sendok logam
7.Bermain pasir
1 tempat – dapat mendukung daya khayal dan interaksi social
1 bak pasir dan bahan-bahan main peran mikro
Demikian juga pada anak yang memiliki kemampuan gerak yang terbatas atau disebut anak berkebutuhan khusus seharusnya ditempatkan dalam berbagai cara sepanjang hari. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tersebut mendapatkan kesempatan yang penuh dalam bermain. Tergantung pada berat ringannya kondisi yang membatasi gerak si anak. Sebaiknya ditempatkan pengasuh yang telah dilatih untuk anak dengan “kebutuhan khusus". agar pengasuh tersebut mampu memberikan sebanyak mungkin kesempatan untuk melatih bermacam gerakan dan meningkatkan perkembangan sensorimotor anak.
2 tempat – dapat mengembangkan keterampilan melihat, mendengar, pemahaman tentang konsep basah
2 wadah berisi air yang dicampur dengan sabun cair yang diberi pewarna kue
2.Bermain warna
2 tempat-mengembangkan konsep warna
3 wadah berisi warna dasar merah, biru, kuning
3.Bermain air
4 tempat-mendukung fungsi indera peraba, warna, konsep basah dan berat
4 wadah berisi air, ditambah pewarna kuning, kapas bulat dan seledri
4.Bermain dengan corong
2 tempat–untuk mendukung sensitivitas indera peraba, konsep kosong – penuh, warna
3 botol plastik, air, pasir dan beras,corong, pewarna makanan
5.Memandikan boneka
2 tempat – mengembangkan daya khayal, bahasa dan interaksi social
2 baskom dengan boneka dan peralatan untuk mandi
6.Bermain tenggelam dan terapung
2 tempat – untuk mengembangkan keterampilan memecahkan persoalan
2 baskom diisi air, gabus, kancing, kerikil, tutup plastik, sendok logam
7.Bermain pasir
1 tempat – dapat mendukung daya khayal dan interaksi social
1 bak pasir dan bahan-bahan main peran mikro
Demikian juga pada anak yang memiliki kemampuan gerak yang terbatas atau disebut anak berkebutuhan khusus seharusnya ditempatkan dalam berbagai cara sepanjang hari. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tersebut mendapatkan kesempatan yang penuh dalam bermain. Tergantung pada berat ringannya kondisi yang membatasi gerak si anak. Sebaiknya ditempatkan pengasuh yang telah dilatih untuk anak dengan “kebutuhan khusus". agar pengasuh tersebut mampu memberikan sebanyak mungkin kesempatan untuk melatih bermacam gerakan dan meningkatkan perkembangan sensorimotor anak.
Pendidik PAUD juga harus menyediakan serangkaian penuh pengalaman sensorimotor masing-masing anak. Contohnya, tempat tidur ayunan dan ayunan luar yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anak yang memberi tantangan secara fisik . Ciri-ciri dalam permainan ini anak senang melakukan tindakan yang berulang-ulang, misalnya menendang-nendang, memukul-mukul, merobek dan berlari-lari. untuk berayun, bergantung dan sebagainya.
Demikian cara mengelola main sensorimotor....semoga bermanfaat..terimakasih.
Sumber: Disarikan dari bahan Diklat Pendidik PAUD Dirjen PTKPAUDNI 2009.
Demikian cara mengelola main sensorimotor....semoga bermanfaat..terimakasih.
Sumber: Disarikan dari bahan Diklat Pendidik PAUD Dirjen PTKPAUDNI 2009.
Tidak ada komentar:
Write comments