Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

GilaBola+

filejamil.cf. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pilpres 2019+

Video Terpopuler

detikNews

Berita Utama

Kategori Berita

FAQ's

Ads

Ads
detikcoy

Tag Populer

Tampilkan postingan dengan label Permainan Anak usia Dini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Permainan Anak usia Dini. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Januari 2015

KEGIATAN MEMBUAT DAN MEMAINKAN WAYANG DARI KARDUS UNTUK PAUD

    Sabtu, Januari 31, 2015  
Kegiatan membuat dan memainkan wayang kardus ini dapat diterapkan pada anak didik de kelompok Bemain dan TK Kelompok Pada Tema SENI

Adapun bentuk kegiatannya adalah :
Kegiatan membuat dan memainkan wayang dari kardus baik secara individual maupun kelompok. Ini bisa dilaksanakan secara terintegrasi pada kegiatan Pembukaan, Inti maupun Penutup.


1. Membuat wayang kardus
 
Bahan:
  • Kardus bekas tebal dan tipis (anak diminta membawa bahan dari rumah).
  • Pastel.
  • Cat Sablon
  • Cat Asturo
  • Cat Tembok
  • Bambu untuk gapit/tangkai wayang
Cara membuat:
  • Anak dibimbing untuk memilih kardus bekas yang bisa dimanfaatkan, kemudian merapikan dan meluruskannya sehingga siap untuk dijadikan media untuk melukis.
  • Anak diberi kesempatan membuat wayang dengan gambar bebas.
  • Pewarnaan dengan cat pilihan anak sendiri
  • digunting sendiri untuk kardus yang tipis.
  • Dibantu guru pendidik untuk menggunting kardus yang tebal
  • Guru membimbing memasang gapit.
  • Pada tahap lanjutan, anak memasang sendiri gapit yang sudah disediakan pada wayang buatannya yang sudah jadi.

2. Memainkan wayang kardus
  • Guru menyediakan kain blacu 2,5 x 1,5 meter (atau ukuran lain yang disesuaikan dengan kondisi) untuk layar selayaknnya wayang kulit untuk wayang kardus.
  • Konstruksi kayu untuk memasang layar.
  • Batang pisang atau bahan lain yang bisa dipakai untuk menancapkan wayang.
  • Anak-anak mengatur sendiri tokoh yang akan dimainkan dan memasang sendiri. tokoh-tokoh tersebut pada batang pisang yang disediakan.
  • Beberapa anak diminta berimprovisasi memainkan wayang selayaknya dalang dalam pagelaran wayang kulit, dengan latar belakang layang, yang lain mengiringi dengan alat musik atau tetabuhan mulut atau alat-alat yang ada.

Standar Penilaian

 
Penilaian dilakukan dengan mengukur lima karakteristik kreativitas, yakni:
1. Kelancaran
2. Kelenturan
3. Keaslian
4. Elaborasi
5. Keuletan dan kesabaran.

Kelanjutan penilaian dilakukan setiap hari. Bagi anak yang hasil belajarnya kurang diberi nilai (bulatan kosong). Bagi anak yang hasil belajarnya sangat baik diberi nilai (bulatan isi). Bagi anak didik yang hasil belajarnya baik diberi nilai (check list).

Sumber : Nurti Wijayati, Pemanfaatan Kardus Bekas sebagai alat Permainan..." Jurnal Ilmiah Visi edisi Vol.1 No.2. 2009.

MANFAAT BERMAIN WAYANG DARI BAHAN BEKAS UNTUK ANAK PAUD

    Sabtu, Januari 31, 2015  
Bunda pendidik dan Guru--sekalian, bahan-bahan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang berkualitas bagi anak usia dini. Bila kita melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan-bahan dari lingkungan sebagai sumber belajar maka hasilnya akan lebih bermakna dan bernilai, sebab anak dihadapkan dengan nilai-nilai dan peristiwa serta keadaan yang sebenarnya.
Permainan wayang dari bahan bekas ini dapat dilakukan anak usia dini secara kreatif. Mainan wayang yang dapat dibuat dari berbagai bahan bekas seperti: Kertas karton, kertas kardus, triplek bekas, gabus/streapoam, lembaran pastik bekas dll, bisa dibuat menjadi permainan menarik dan kreatif yang merangsang kemampuan intelektual dan motorik anak.

Secara umum ada empat pertimbangan yang mendasari kegiatan bermain wayang dari bahan bekas untuk anak usia dini yaitu :
  1. Sebagai sebuah idiom budaya Nusantara, dalam hal ini khusus budaya Jawa, wayang paling tidak masih dikenali anak didik sebagai salah satu idiom budayanya.
  2. Media wayang Bahan bekas dipilih karena unsur imajinasinya yang kuat
  3. Bentuk wayang kreatif yang bisa dibuat anak dari bahan bekas
  4. Aktivitas membuat dan memainkan wayang barang bekas ini pada dasarnya sekedar mengintegrasikan aktivitas yang sebelumnya secara terpisah merupakan aktivitas yang akrab dengan keseharian anak, seperti: menggambar, menggunting dan bermain peran lewat boneka atau gambar-gambar lainnya.
Aktivitas membuat dan memainkan wayang dari bahan bekas, yang hampir keseluruhnya dilakukan oleh anak didik, juga dilakukan sebagai upaya untuk secara penuh mencoba menempatkan anak didik sebagai subyek pembelajaran. Harus diakui, kita harus memberi ruang yang cukup bagi anak didik untuk berani menyampaikan dan mengeekspresikan diri dengan berbagai gagasan dan imajinasi kreatifnya.

Tujuan

Tujuan utama memainkan dan membuat wayang dari bahan bekas ini adalah untuk :
  1. Merancang alat permainan edukatif yang sepenuhnya dapat dibuat dan dimainkan sendiri oleh anak didik.
  2. Merancang alat permainan edukatif yang menarik perhatian dan sesuai dengan minat anak didik.
  3. Merancang alat permainan edukatif yang bisa mengembangkan kemampuan anak didik secara umum, dengan mengacu pada perkembangan sikap perilaku dan kemampuan dasarnya;
  4. Merancang alat permainan edukatif yang cukup efektif mengembangkan kreativitas anak didik; dan
  5. Merancang alat permainan edukatif yang mampu merangsang sikap produktif anak didik, dengan membiasakan anak membuat alat permainan sendiri dari bahan yang ada dilingkungannya.

Manfaat

Kegiatan membuat dan memainkan wayang kardus bermanfaat untuk anak didik, orang tua dan guru pendidik PAUD.

1. Manfaat Untuk Anak Didik
  • Sebagai kegiatan untuk mengembangkan kreativitas dasar anak didik.
  • Menumbuhkan sikap produktif.
  • Menumbuhkan sikap mandiri dan mampu mengembangkan diri meski dengan fasilitas seadanya
  • Meningkatkan kemampuan anak didik dalam menggambar bebas.
  • Meningkatkan kemampuan anak didik dalam bercerita dan berbahasa
  • Sebagai kegiatan untuk mengembangkan kemampuan emosi dan sosial anak didik.
  • Sebagai kegiatan untuk mendorong perkembangan sikap, perilaku dan kemampuan dasar anak didik secara umum.

2. Manfaat untuk Orang Tua 

Mendorong orang tua untuk:
  • Aktif terlibat dalam membimbing anak menyusun ceritanya sendiri.
  • Lebih banyak lagi menceritakan dongeng-dongeng, kisah-kisah, legenda-legenda dan mitos-mitos tradisional setempat pada anaknya.
  • Kembali mendidik anaknya untuk tidak konsumtif, tapi produktif dengan mengajari mereka membuat mainannya sendiri; dan
  • Ikut mengumpulkan benda-benda apa saja di rumah mereka, benda-benda yang sudah dianggap tidak berguna tapi sangat mungkin dipakai sebagai bahan dasar membuat permainan bagi anak-anaknya.

3. Manfaat Untuk Guru
  • Sebagai alat permainan edukatif yang menarik dan bisa dilakukan secara spontan oleh guru, sesuai dengan situasi, kondisi dan prinsip pembelajaran.
  • Sebagai usaha mengubah konsep guru sebagai subyek, anak didik sebagai obyek.
  • Sebagai usaha meningkatkan kemampuan guru sebagai fasilitator dan motivator.
  • Sebagai rangsangan agar guru tetap mampu secara maksimal mengembangkan bakat dan minat anak didik meski fasilitas seadanya.
Hal yang juga sangat penting dan tidak bisa dilupakan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan pengembangan seni dan estetika anak. Dengan seni anak dilatih dan didik untuk memiliki sikap dan budi pekerti yang halus, peka terhadap lingkungannya.

Demikian artikel manfaat bermain wayang dari bahan bekas ini, semoga bermanfaat, terimakasih.

Sumber : Disarikan dari Makalah Nurti Wijayanti; "Pemanfaatan Barang bekas sebagai alat permainan edukatif untuk meningkatkan kreativitas anak didik kelompok bermain" Jurnal Ilmiah Visi. edisi vol. 1 No. 1 2009.

Kamis, 29 Januari 2015

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BERMAIN PADA ANAK PAUD

    Kamis, Januari 29, 2015  
Bunda--sekalian, jika kita cermati dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan kita, sikap kreatif merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Demikian juga dalam pendidikan Anak usia dini diharapkan terjadi pengembangan kemampuan dan sikap kreativ terhadap anak, sehingga menjadikan anak menjadi insan-insan kreativ yang paling unik dan sekaligus membedakannya dengan makhluk lainnya. karena di era mutakhir ini peran kreativitas menjadi makin penting, pengembangannya harus menjadi pilihan utama jika anak kita tidak ingin tertinggal di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Apa itu Kreativitas?

Kreativitas adalah bentuk aktivitas imajinatif yang mampu menghasilkan sesuatu bersifat orisinal, murni, asli dan bermakna (Anna Craft, 2004). Menurut Anna Craft (2004) pikiran berdaya adalah titik utama kreativitas. Sementara kreativitas itu sendiri menurut (Howard Gardner)adalah bentuk yang sekaligus mencakup multiple intelligence.

Menurut Martin Jamaris (2003), Aspek-aspek yang mempengaruhi kreativitas adalah :
1. Aspek kemampuan kognitif
2. Aspek intuisi dan imajinasi
3. Aspek pengindraan, dan
4. Aspek kecerdasan emosi.

Sementara menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (2001), kreativitas dapat ditinjau dari empat aspek yaitu;
1. Kreativitas dan aspek pribadi
2. Kreativitas ditinjau dari aspek pendorong
3. Kreativitas sebagai proses, dan
4. Kreativitas sebagai produk.

Pada anak usia dini, pengembangan kreativitas selalu berhimpit dan menjad satu dalam kegiatan bermain. Para Pakar bersepakat bahwa bermain yang selalu bermuatan kratif merupakan suatu kativitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional (Joan Freeman-Utami Munandar, 2001). Oleh karena itu perlu disediakan peralatan dan bahan permainan yang memudahkan penemuan minat baru dan penyampaian gagasan, perasaan, serta ekspresi daya kreasi anak (Joan Freeman - Utami Munandar, 2001).

Kegiatan ini sendiri pada dasarnya mencakup tiga jenis bermain menurut Beyond Centre and Circle Time:
1. Main Sensori Motor
Kebutuhan bermain sensori motor anak seharusnya didukung lingkungan yang baik dan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak.


2. Main Pembangunan Sifat Cair atau Bahan Alam Terstruktur
Dengan menggunakan berbagai macam cat, crayon, spidol sumba makanan dan sebagainya merupakan bahan alam sifat cair, atau bahan main pembangunan. Anak dapat mengekspresikan dirinya dalam bahan-bahan itu dengan mengembangkan dari main sensori motor pada anak usia 3 tahun sampai 6 tahun, dalam hubungan kerjasama dan menciptakan karya nyata.

3. Main Peran atau Simbolik
Menurut Erikson, ada dua jenis main peran yaitu peran mikro dan peran makro. Kedua kegiatan tersebut memperkuat dirinya sendiri, mencipta kembali pengalaman masa lalu dan mengembangkan keterampilan khayalan. Peran mikro adalah ketika bahan main berukuran kecil, sementara peran makro adalah ketiak bahan main berukuran sesungguhnya.

Karena itu prinsip umum untuk mengembangkan kreativitas adalah seperti yang pernah dirumuskna oleh Karen Miller, yang meliputi antara lain:
1. Jangan mengatakan pada anak apa yang harus diperbuat,
2. Fokus pada penyediaan bahan-bahan yang menarik
3. Biarkan anak-anak mengerjakan seluruh pekerjaan
4. Kerjakan karya, baik satu anak atau bersama-sama dengan beberapa anak, dan
5. Biarkan anak mengulang pengalamannya.

Untuk mempermudah pengamatan terhadap proses dan hasil kegiatan ini, kita dapat mengimplikasikan 5 (lima) karakteristik kreativitas seperti yang dirumuskan oleh Martini jamaris (2003).
1. Kelancaran
2. Kelentukan
3. Keaslian
4. Elaborasi
5. Keuletan dan Kesabaran.

Pada anak usia dini sikap kreativ ini juga ditumbuhkan dengan kaitannya pada kemampuan anak untuk peka terhadap lingkungannya, menyadari potensi benda-benda yang ada dilingkungannya. Dengan kesadaran ini pada anak akan tumbuh sikap kreatif anak untuk untuk bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitarnya hingga menjadi lebih bernilai baik untuk kegiatan mainnya maupun keperluan hidupnya. Dengan ini diharapkan kelak anak akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang produktif, efektif dan bisa memanfaatkan bahan apa saja secara efisien untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungannya.

Demikian bunda tentang mengembangkan kreativitas bermain pada anak Usia dini, khususnya anak-anak kita di PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih ya bun..atas kunjungannya ke sini..wassalam..

Sumber: Dari berbagai sumber !!

Selasa, 27 Januari 2015

MAINAN YANG HARUS DIWASPADAI DAN DISESUAIKAN UNTUK ANAK USIA DINI

    Selasa, Januari 27, 2015  
Bunda--sekalian, Bermain untuk anak memang sangat perlu, bahkan sangat penting untuk medukung tumbuh kembangnya, tetapi perlu deketahui bahwa tidak semua jenis mainan cocok dan baik untuk anak usia tertentu, ada juga beberapa mainan yang memang harus disesuaikan untuk anak dan usianya karena faktor keamanan dan keselamatan anak. Berikut ini berbagai macam bentuk, ukuran, bahan, dan kekuatan mainan yang harus disesuaikan untuk anak agar anak senantiasa bermain dengan aman dan nyaman sbb:
  1. Kategori mainan remas (squeeze toys) dan kerincingan (rattless). Mainan-mainan ini harus didesain sedemikian rupa agar tidak ada bagian-bagian yang menonjol lebih dari 3 cm, serta memungkinkan masuk ke dalam mulut anak dan menimbulkan bahaya tersedak atau sesak nafas.
  2. Mainan yang bebentuk bola kecil (small balls). Bisa dikatakan bola kecil bila diameternya kurang dari 3,17 cm. Untuk anak usia 36 bulan sampai dengan 96 bulan, boleh diberikan mainan bola kecil atau mainan yang mengandung bola kecil yang dapat dilepaskan (removable). Namun ketentuan tersebut harus disertai dengan peringatan sebagai panduan pada kemasan mainan. Peringatan atau panduan tersebut seperti, peringatan ; "mainan ini adalah bola kecil yang memungkinkan terjadinya bahaya tersedak pada anak". Tidak cocok untuk anak usia di bawah 3 tahun (3 year chocking hazard".
  3. Mainan Pompom. Jenis mainan ini adalah mainan dengan sekumpulan serat, benang atau tali yang diikat sedemikian rupa pada bagian tengahnya sehingga membentuk bulatan. Pompom mempunyai potensi bahaya tersedak (chocking hazard) terhadap anak usia di bawah 36 bulan. Bahaya yang dimaksud adalah bahaya terlepasnya komponen apapun pada pompom, meski sehelai benang, karena, karena dimungkinkan akan dimasukan ke dalam mulut oleh anak. Mereka masih memungkinkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak sewajarnya terhadap benda-benda di sekitarnya termasuk mainan ini.
  4. Mainan tokoh untuk anak usia pra-sekolah (pre-school play figures). Potensi bahaya yang perlu diperhatikan pada mainan ini adalah bahaya tersedak untuk anak berusia di bawah 36 bulan jika panjangnya tidak lebih dari 64 mm. Kempongan mainan untuk anak usia 36 bulan harus mempunyai panjang nipel tidak lebih dari 16 mm karena jika lebih panjang dari itu akan menimbulkan bahaya tersedak.
  5. Model mainan balon yang terbuat dari karet. Mainan ini juga harus disertai dengan peringatan. Dikhawatirkan, jika balon pecah akan menghasilkan serpihan yang berbahaya jika kemudian tertelan oleh anak atau lembaran yang berbahaya jika ditutupkan ke muka dan berakibat anak sulit bernafas. Jika pada balon mainan tersebut terdapat komponen yang bisa dilepas atau tidak dapat dilepas, maka tidak boleh berupa small part yang berbahaya karena dapat tertelan oleh anak. Karena itu pada kemasan balon mainan, harus dicantumkan peringatan untuk diperhatikan; "Peringatan Anak berupa di bawah 8 tahun dapat tersedak atau sesak nafas akibat pecahan balon. Harus dalam pengawasan orang dewasa, Jauhkan pecahan balon dari anak-anak. Ketika balon pecah, segera buang," .
  6. Model mainan yang berbentuk mangkuk, separuh bola, separuh telur dengan ukuran tertentu pula, mempunyai resiko mengakibatkan sesak nafas pada anak-anak berusia di bawah 36 bulan khususnya antara 4 sampai 24 bulan. Hal yang dikhawatirkan adalah jika mainan yang berbentuk mangkuk tersebut menutup ke wajah anak yang kemudian menyebabkan anak tidak bisa bernafas, sesak nafas, panik karena gelap. Untuk menghindari resiko tersebut, maka mainan berbentuk mangkuk tersebut harus mempunyai lubang dengan ukuran minimum 2 mm yang masih memungkinkan anak untuk dapat bernafas dan melihat cahaya jika mainan itu ditutupkan ke muka anak. 
Demikian bunda--sekalian beberapa macam bentuk, ukuran, bahan, dan kekuatan mainan yang harus diwaspadai dan disesuaikan untuk anak usia dini. Semoga kita dapat memberikan aneka permainan yang baik dan mendukung tumbuh kembang anak-anak kita. Terimakasih..wassalam.

Sumber: Disarikan dari Buletin Usia Emas Edisi 02/Tahun I/ 2012, dengan sedikit perubahan dan penambahan


    Minggu, 25 Januari 2015

    RUANG LINGKUP KEAMANAN MAINAN ANAK USIA DINI

        Minggu, Januari 25, 2015  
    Bunda--sekalian, Permainan anak yang kita sediakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang perlu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan anak. Dalam menyediakan mainan anak usia dini, ada beberapa ruang lingkup keamanan mainan yang dinilai aman supaya tidak terhadi hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain sebagai berikut :
    1. Hal yang paling utama adalah mainan itu harus aman. Hal ini sangat penting karena menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor anak.
    2. Mengacu pada standar dan tata aturan tertentu, berdasarkan ISO, batasan mainan anak adalah untuk anak usia 14 ke bawah, sedangkan untuk anak usia 14 tahun ke atas, keamanan yang dipakai sudah berbeda.
    3. Mainan dan alat main anak usia dini harus memiliki persyaratan yang meliputi bentuk, permukaan, jarak ukuran mainan, kekeringan, dan sistem pengepakan. Sehingga, standar ini adalah sarana dan metode yang diuji yang harus ada peringatan atau petunjuk penggunaan yang ada  di kemasan.
    Selain itu, ruang lingkup mainan yang tidak termasuk kategori mainan anak-anak. Misalnya, sepeda yang tingginya lebih dari 4,35 meter, ketapel, anak panah yang berujung logam runcing, senapan yang bekerja menggunakan tenaga angin atau gas, dan layang-layang yang menggunakan benang mudah tergores. Selain itu ada juga perangkat modern atau item  kerajinan yang tidak memiliki nilai bermain juga bukan dikatakan mainan, misalnya peralatan olah raga, furniture, alat kemah, dan alat musik yang bukan diperuntukan untuk mainan anak.

    Demikian ruang lingkup kemanan mainan anak usia dini, semoga bermanfaat sebagai salah satu acuan dalam memilih dan menyediakan mainan untuk anak-anak kita, terimakasih, wassalam..

    Minggu, 18 Januari 2015

    CARA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERMAIN YANG BAIK UNTUK ANAK PAUD

        Minggu, Januari 18, 2015  
    Kesuksesan anak dalam bermain sangat bergantung pada orang dewasa dan lingkungan yang diciptakannya. Keterlibatan pendidik dalam bermain adalah hal yang terpenting untuk mendukung pertumbuhan dan kemampuan belajar anak. Kegiatan anak dalam bermain  dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan anggota tubuhnya (bertepuk tangan, bergoyang, berlari-lari)  bermain pura-pura,  menciptakan sesuatu, atau  bermain dengan teman sebaya. Pengalaman bermain tersebut dapat membantu perkembangan fisik, emosi, kognitif dan sosial anak. Jadi bermain  merupakan cara terbaik bagi anak untuk mengembangkan seluruh kemampuannya.

    Menciptakan lingkungan bermain yang baik bagi anak harus didasarkan pada tiga jenis main yaitu :
    1. Main Sensori motor (sensori-motor play)
    2. Main Peran (Symbolic play)
    3. Main Pembangunan (constructive play)
    Karena itu pengalaman main yang bermutu harus direncanakan dengan baik, yaitu menata lingkungan main dan memberi pijakan – pijakan. Sehingga proses yang terjadi dalam kegiatan bermain anak dapat dicapai dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak secara baik.

    Sabtu, 10 Januari 2015

    TIPS MEMBUAT SEDERHANA PUZZEL HURUP HIJAIYYAH

        Sabtu, Januari 10, 2015  
    Dimana ya?... sudah dicari-cari kemana2 engga ketemu juga puzzel huruf hijayahnya, padahal besok mau dipake buat sentra Imtaq di TK A.

    Ibu Ani, bunda di TK Tunas Bangsa...akhirnya pergi kepasar buat membeli puzzel baru, tetapi setelah kesana kemari tidak ada yang jual puzzel besar, di sana yang dijual cuma puzzel murah dengan kepingan-kepingan kecil yang pastinya terlalu rumit untuk anak TK A. Tapi dari pada tidak ada dan besok anak-anak tidak bisa bermain, untuk sementara lebih baik dibeli yang ada aja. 

    Nah tips nya untuk mendapatkan kepingan yang besar dan mengurangi faktor kesulitan, dan biar cocok untuk anak Usia TK A. Maka dua kepingan digabungkan jadi satu dengan menggunakan slotipe/ plester transfaran. Jadi Puzzel murah sederhana yang sangat kecil kepingannya, dapat dibikin besar dengan menyatukan dua atau tiga huruf hijaiyah dalam satu kepingan seperti di bawah ini :




    Demikian bunda...semoga tips ini bermanfaat...wassallam..

    Rabu, 31 Desember 2014

    CARA MEMBUAT ORIGAMI LIPATAN KERTAS BENTUK PENSIL WARNA

        Rabu, Desember 31, 2014  
    Bunda sekalian-- kembali kita akan membuat origami atau melipat kertas untuk membuat permainan buat anak-anak di PAUD, kali ini kita membuat bentuk Pensil warna. Cara membuatnya sangat mudah seperti berikut ini :







    Jika sudah selesai, maka akan terlihat seperti di bawah ini, tinggal kita kombinasikan dengan beberapa warna yang menarik. Nanti Bikin yang banyak ya..bunda, anak-anak pasti berebut mau membuatnya dan memainkannya.


    Demikian cara membuat origami lipatan kertas bentuk pensil warna, semoga bermanfaat ya bunda, terimakasih atas kunjungannya di ;blog paud-anakbermainberlajar.

    Selasa, 30 Desember 2014

    CARA MEMBUAT ORIGAMI MELIPAT KERTAS BAJU ANAK LAKI-LAKI

        Selasa, Desember 30, 2014  

    Bunda--Berikut ini kita akan membuat origami / lipatan kertas untuk anak-anak di PAUD dengan bentuk baju pakaian anak laki-laki. Mungkin nanti bisa digunakan sebagai media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dengan Tema kebutuhanku, pada subtema Pakaian. Cara membuatnya sangat mudah seperti berikut ini :

    Pertama persiapkan dulu alat dan bahannya, berupa kertas origami standar dan gunting, lalu ikuti langkah-langkah di bawah ini :






    Potong Kertas
    Potong kertas sesuai lipatan dengan membagi kertas sama besar antara kiri dan kanan, satu potngan kertas bisa digunakan untuk satu baju.














    Nah tinggal melipat bagian bawah ke atas saja, gampang bukan, nanti bisa juga dibikin dari berbagai warna warni, biar bajunya banyak warnanya yang cantik seperti di bawah ini :




    Demikian cara membuat origami lipatan kertas baju cowok anak-laki-laki, semoga bermanfaat. terimakasih.

    Sabtu, 27 Desember 2014

    MEREMAS AWAL UNTUK ANAK BELAJAR MENULIS

        Sabtu, Desember 27, 2014  
    Bunda, ketika anak pertama kali belajar memegang benda, dan meremas plastik misalnya adalah awal tanda-tanda anak belajar untuk memasuki tahapan menulis. Biarkan dan bantu anak dengan memberikan permainan yang mendukung kegiatan meremas untuk anak. Berikan sesuatu yang mengandung unsur pengenalan panca indra anak, misalnya benda yang mengandung tektur yang baik, berbunyi dan merangsang rasa ingin tahu anak.

    Perkembangan motorik halus anak yang sudah mulai berkembang dapat dibantu dengan stimulus dari permainan sederhana, berupa barang-barang sederhana tapi aman untuk anak. Berikut beberapa benda yang dapat diberikan pada anak yang memasuki tahapan meremas ini seperti :
    - Kantong Plastik, plastik es
    - Kain lembut, kain planel
    - Benang wol
    - kertas  tipis
    - dll

    Selain bahan-bahan sederhana di atas, bisa juga anak diberikan mainan yang memang sudah diproduksi pabrikan dan ada dipasaran yang dijual khusus untuk permainan anak usia dini.

    Intinya berikan anak kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan pengalaman dalam mengeksplorasi pengalaman main meremas ini. Hingga anak semakin terampil dan mudah untuk memasuki tahapan menulis selanjutnya.

    Demikian bunda, tulisan paud- anakbermain belajar ini, semoga bermanfaat. terimakasih ya..wassalam..

    Rabu, 24 Desember 2014

    PERMAINAN AKTIF DAN PASIF PADA ANAK USIA DINI

        Rabu, Desember 24, 2014  
    Selain bentuk-bentuk permainan dalam ketegori permainan yang mendukung proses main bagi anak seperti dalam BCCT atau sentra. Secara ringkas juga permainan yang baik bagi anak ini dibagi menjadi dua kategori yaitu permainan aktif dan permainan pasif. Berikut ini permainan yang baik bagi tumbuh kembang anak seperti yang telah dilansir oleh situs meetdoctor.com, yang akan penulis ringkas sebagai berikut :


    1. Permainan aktif.
     
    Secara umum permainan aktif adalah permainan yang dilakukan oleh si anak secara bebas, dan spontanitas. Permainan aktif biasanya dilakukan oleh anak-anak sesuai dengan keinginan mereka, tidak ada aturan tertentu yang membatasi keasikan anak dalam bermain. Ketika anak-anak melakukan permainan ini secara tidaklangsung ia  akan melakukan sedikit pembelajaran dengan bereksperimen atau menyelidiki, mencoba, serta mengenal sesuatu hal-hal baru yang menurut mereka menarik untuk diketahui.Permainan aktif cenderung melibatkan anak secara langsung dengan mengaktifkan fisikomotorik anak dengan lebih intens.

    Contoh Permainan Aktif :
    Drama (dalam bentuk bermain peran Makro atau mikro)
    Bermain Alat Musik
    Mengoleksi Barang-barang Kesukaanya
    Berolahraga
    dll


    2. Permainan Pasif

    Permainan pasif adalah permainan yang dilakukan anak secara tidak langsung dengan kegiatan fisik yang berat untuk mendukung pengetahuan bagi anak. Permainan pasif cenderung hanya melibatkan anak dalam kegiatan mikro yang menggunakan fisik secara enteng saja. Namanya juga permainan Pasif, maka anak tidak aktif dalam gerak fisiknya.

    Contoh Permainan Pasif :
    Membaca
    mendengarkan dongeng cerita
    Mendengarkan musik dan lagu
    Menonton Televisi Edukasi
    dll.

    Peranan pendidik PAUD dilembaga dan orang tua di Rumah, menjadi sangat penting manakala anak telah melakukan permainan baik permainan aktif maupun permainan pasif, kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat proses anak untuk mencapai tumbuh kembangnya baik secara pisik, phisikis maupun kecerdasannya. Demikian bunda, ayah, tentang permainan aktif dan pasif pada anak, semoga bermanfaat. terimakasih.

    Sabtu, 13 Desember 2014

    PENGERTIAN DAN MANFAAT MAIN SENSORIMOTOR

        Sabtu, Desember 13, 2014  
    Pengertian Main Sensorimotor
     
    Main Sensorimotor adalah kegiatan dimana anak-anak bermain dengan menggunakan seluruh panca indra mereka. Pada tahap ini anak-anak mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan alat, orang maupun lingkungan yang ada disekitarnya.

    Kegiatan main sensorimotor nampak jelas pada anak yang baru lahir sampai usai 2 tahun, dimana anak mendapat pengalaman belajar melalui alat indera mereka. Misalnya memasukan buku ke dalam mulut, menendang menarik sesuatu.

    Kegiatan main sensorimotor, pada usia 3-6 tahun dapat dijumpai di semua kegiatan main yang ditata di sentra-sentra. Selama anak berhubungan dengan kegiatan yang melibatkan seluruh indera, misalnya dengan main mengosongkan, mengisi, menendang, maka anak sedang dalam tahap menguatkan panca indra.

    Bila seluruh indera bekerja secara maksimal maka anak akan mampu menyerap seluruh informasi yang berguna untuk mengoptimalkan potensi dalam dirinya.

    Tujuan Main Sensorimotor

    Main sensorimotor bertujuan untuk memberikan rangsangan secara terus menerus melalui kegiatan bermain yang melibatkan panca indra agar potensi anak bekembang secara optimal.

    Pengalaman Main Sensorimotor

    Pengalaman main sensorimotor dapat terpenuhi bila :
    1. Anak diberi kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, baik di dalam maupun di luar ruangan
    2. Anak diberi kesempatan bergerak bebas, bermain di halaman atau di lantai atau ditempat yang aman dan nyaman.
    3. Memberi kesempatan pada anak untuk berhubungan dengan banyak tekstur (permukaan halus-kasar, licin-kesat dan lain-lain).

    Manfaat Main Sensorimotor

    Beberapa manfaat main sensorimotor :
    1. Panca indera anak dirangsang untuk mendapat informasi, ketika anank bersentuhan dengna orang lain, alat main, dan dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya. Misalnya anak dapat menemukan perbedaan kasar dan halus dengan menggunakan indera peraba. Contoh: anak memegang alat main, daun, pepohonan, batu-batuan, bersalaman dengan teman dan dengan pendidik, dan lain-lain.
    2. Kemampuan anank untuk melakukan gerakan yang lebih terarah dan bermakna semakin berkembang. Contoh bayi menggeliat menjauhkan diri karena karena terkena benda dingin, anak melukis dengan jari.
    3. Mempertebal sambungan antar neuron (pusat syaraf) melalui penglihatan, bunyi, perasaan, bau, dan pengecapan akan memperlancar hubungan antar neuron. Contoh : Anak dilibatkan dalam kegiatan memasak, menyapu, mencuci, melipat pakaian, berdiskusi tentang rasa makanan dan minuman, dan lain-lain.
    Tahapan Sensorimotor

    a. Sensorimotor 1

    Anak mengulang beberapa gerakan saat bermain untuk menikmati hasil yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. Saat bermain anak tidak menggunakan alat bermain, hanya menggunakan anggota tubuh.
    Contoh :
    1. Memercikkan air dengan tangan
    2. Menepuk pasir
    3. Bertepuk atau melambaikan tangan

    b. Sensorimotor 2

    Anak terlibat dalam pengulangan tindakan dengna menggunakan benda/alat. Tindakan yang sama diulang-ulang untuk

    melihat, mendengar atau merasakan kembali.
    1. Anak memukul-memukul sesuatu di meja berulang-ulang untuk menikmati suaranya.
    2. Anak mencelupkan saringan ke bak air dan memperhatikan air mengalir kembali ke baknya
    3. Memukul-mukul sekop dalam pasir
    4. Menuangkan air dari wadah melalui tangan

    c. Sensorimotor 3

    Anak melakukan kegiatan berulang-ulang kegiatan yang merupakan sebab akibat sederhana yang memiliki tujuan tertentu.
    Contoh :
    1. Anak memiliki tujuan mengisi wadah menggunakan sekop dengan tujuan mengisi wadah tersebut.
    2. Menuangkan air ke dalam teko dengan tujuan mengisi penuh teko tsb.
    3. Menyembunyikan dan menemukan benda di dalam air/pasir
    4. Menyusun berbalok-balok ke atas, kemudian merebohkan kembali.

    d. Sensorimotor  4

    Anak mengulang beberapa kali usaha coba-coba dengan suatu tujuan memalui berbagai cara.

    Contoh :
    1. Anak mengisi teko dengan air, kemudian menuangkannya ke dalam wadah berbagai ukuran.
    2. Anak menggunakan sendok, sekop dan tangan untuk menuang beras atau pasir ke dalam botol yang disediakan
    Demikian bunda sekalian, tentang pengertian dan manfaat main sensorimotor, semoga bermanfaat, terimakasih yang atas kunjungannya. wassallam...

    Sumber : Disarikan dari Buku Panduan Main Sensorimotor Direktorat Jenderal PAUDNI 2013

    Kamis, 11 Desember 2014

    METODE PEMBELAJARAN UNTUK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI PAUD

        Kamis, Desember 11, 2014  
    Bunda pendidik PAUD sekalian, dalam kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan sebuah metode yang dapat membantu anak dalam perkembangan emosinya. Untuk membantu proses perkembangan emosi pada anak usia TK, sebagai seorang pendidik ,bunda dapat melakukan beberapa metode pembelajaran seperti berikut ini:

    1. Bernyanyi dan bermain musik
    Bermain musik bagi anak sangat penting dan memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam pengembangan emosinya. Mahmud (1995) mengatakan bahwa musik dapat menimbulkan rasa kesatuan dan persatuan, rasa kebangsaan, rasa keagamaan, rasa kagum, rasa gembira, dan sebagainya.
    Cambell (2001) mengatakan bahwa musik dapat mengangkat suasana jiwa seseorang melalui musik, kasih sayang serta doa di dalam diri seseorang dapat dibangkitkan.


    2. Bermain peran

    Bermain peran adalah permainan yang dilakukan anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh, benda-benda, binatang, ataupun tumbuhan yang ada disekitar anak.
    Dalam permainan ini anak dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional. Anak dapat mengekspresikan berbagai macam emosinya tanpa takut, malu ataupun ditolak oleh lingkungannya. Harley (2000) mendefinisikan bermain peran yaitu: “bermain peran adalah bentuk bermain bebas dari anak-anak yang masih muda. Adalah salah satu cara bagi mereka untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang berada disekitarnya.


    3. Bercerita 

    Melalui bercerita anak dapat mengembangkan imajinasinya menjadi apapun yang dia inginkan. Dalam cerita seorang anak dapat memperoleh nilai yang banyak dan berarti bagi proses pembelajaran dan perkembangannya, termasuk didalamnya perkembangan emosi dan sosialnya. Bercerita dapat juga berfungsi sebagai alat untuk mendukung proses pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan dan nilai pada anak.

     
    4. Permainan Hand Puppet
    Hand Puppet atau permainan dengan menggunakan boneka tangan. Dengan adanya manfaat yang cukup besar dalam mengekpresikan emosi, sebagian besar terapis telah menggunakan permainan Hand Puppet ini untuk terapi. Dengan permainan ini, anak-anak yang mengalami permasalahan emosional pun dapat terbantu. 


    5. Latihan relaksasi dan meditasi dengan musik
    Berdasarkan hasil penelitian, Rachmawati (1998) mengatakan bahwa proses relaksasi yang dilakukan pada anak, cukup efektif untuk latihan pengenalan emosi diri mereka sendiri atau terbentuknya keterampilan emotional awarness. Aktivitas meditatif dengan musik dapat membantu proses katarsis, dimana individu mengeluarkan emosi-emosi yang ditekan, menciptakan ketenangan, dan meningkatkan produktivitas pembelajaran pada anak.


    6. Bermain gerak dan lagu

    Bermain gerak dan lagu merupakan aktivitas bermain musik sembil menari. Anak-anak sangat menyukai permainan ini terutama jika kita memodifikasi lagu-lagu yang diperdengarkan. Penanaman nilai-nilai dalam lagu-lagu anak yang mengandung nilai-nilai moral yang baik sangat mendukung terhadap perkembangan emosi dan sosial anak.


    7. Permainan Feeling band

    Menurut Newcomb (1994) permainan Feeling band atau band perasaan adalah per-mainan membunyikan instrumen musik sesuai dengan ekspresi perasaan. Alat musik yang digunakan sebaiknyajenis perkusi sehingga anak lebih mudah menggunakan.


    8. Demonstrasi

    Demonstrasi adalah kegiatan memberi contoh atau memperhatikan secara langsung dalam melakukan suatu perbuatan atau perilaku. Dalam demonstrasi terkandung unsur showing, doing, and telling, yaitu perlihatkan, lakukan, dan katakan sebagaimana yang dipaparkan Moeslichatoen (1999).


    9. Permainan personifikasi

    Permainan personifikasi adalah permainan yang dilakukan dengan cara meniru gerakan binatang atau tumbuhan seolah-olah mereka hidup dengan cara hidup manusia. Dengan permainan ini anak mengalami pengalaman belajar yang sangat baik, sebagai sebuah pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia yang dihadapinya, sehingga anak dapat menentukan sikap yang baik untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

    Demikian beberapa metode yang dapat membantu dalam perkembangan emosi anak, semoga bermanfaat untuk bunda sekalian dalam aktivitas mengajarnya di lembaga PAUD masing-masing. Terima kasih Sudah berkunjung ke blog ini, silakan membaca artikel-artikel kami yang lain di sini !!

    Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber !!

    Sabtu, 29 November 2014

    CONTOH NASKAH SKENARIO SANDIWARA BONEKA/ PANGGUNG BONEKA

        Sabtu, November 29, 2014  
    Berikut ini adalah contoh naskah sandiwara boneka atau sandiwara panggung boneka, yang  dapat dimainkan di Taman Kanak-kanak atau di lembaga PAUD. Naskah yang diberi judul "Adoy Sakit Perut" ini, sangat mudah dimainkan, sandiwara ini juga sangat menarik dan komunikatif bagi anak, melibatkan pengembangan kemampuan bahasa anak secara lebih aktif. Silakan bunda, disimak dan langsung dipraktikan saja CONTOH skenario atau naskah di bawah ini.

    JUDUL : ADOY SAKIT PERUT 

    (PEMBUKAAN, PROLOG DAN PERKENALAN  TOKOH SANDIWARA)

    Ibu guru              :  "Assalamu alaikum wr wb."
    Anak-anak         :  "Waalaikum salam wr. wb.
    Ibu guru              :  "Anak-anak, hari ini kita akan belajar bersama Adoy si boneka tangan yang lucu 
                                  (boneka diperlihatkan dan diperkenalkan, siapa yang mau berkenalan?"
     Anak-anak         :   "Saya....saya...saya buuu!!"

    (IBU GURU MULAI MEMAINKAN BONEKA YANG BENAMA ODOY, MENGEKSPRESIKAN KARAKTER, MENGINTERPRETASI PERAN, DAN MERUBAH SUARA SESUAI KARAKTER)
    Adoy (boneka)    :   "Assalamu alakum, selamat pagi, namaku Adoy, halo teman-teman!"
    Anak-anak          :   "Hallo Adoy"
    Adoy                   :   "Eh aku sudah pulang sekolah loh, Hmm sekarang aku mau jajan ah di warung depan 
                                    sekolah itu."

    (BONEKA DIGERAKAN KEARAH KIRI SEOLAH BERJALAN PERGI,  DITURUNKAN, DAN DISEMBUNYIKAN DARI PANDANGAN ANAK-ANAK)

    Ibu guru               :   "Adoy tadi lapar dan ingin jajan, dimana Adoy jajan anak-anak?"
    Anak-anak          :    "Di warung depan sekolah bu..??"
    Ibu guru               :    "Yah, disanakan banyak debunya yah. Sekarang apa yang mau di beli si Adoy ya?

    (BONEKA KELUAR LAGI BERGERAK SEOLAH MELIHAT-LIHAT KESANA KEMARI DAN MENUJU KEWARUNG UNTUK JAJAN).

    Adoy                   :  Hm, kayanya aku mau beli pisang goreng, deh, eh..tapi kok banyak lalatnya,... ah masa 
                                  bodoh yang penting kenyang,"

    (BONEKA DIGERAKAN LAGI KEARAH KIRI SEOLAH BERJALAN PERGI,  DITURUNKAN, DAN DISEMBUNYIKAN DARI PANDANGAN ANAK-ANAK)

    Ibu guru                :  "Boleh tidak kita beli makan yang banyak dihinggapi lalat anak-anak?"
    Anak-anak            :  "Tidak boleh buu, nanti sakit perut ya bu?
    Ibu guru                :   "Pintar, kita lanjutkan yah?" 

    (BONEKA KELUAR LAGI BERGERAK SEOLAH MELIHAT-LIHAT KESANA KEMARI DAN DIEKSPRESIKAN SEDANG MEMAKAN SESUATU)

    Adoy                    :  "Nyam-nyam nyam, hmm enak sekali pisang gorengnya, teman-temana mau enggak?" Enggak mau ya udah aku habisin sendiri aja !!,... tapi eh kok perutku jadi sakit, aduuh, aduhh sakit."   

    (BONEKA DITURUNKAN, DAN DISEMBUNYIKAN LAGI DARI PANDANGAN ANAK-ANAK)

    Ibu guru                :  "Siapa yang tahu mengapa Adoy sakit perut?"
    Anak-anak            :  "Itu bu, jajan pisang goreng yang banyak lalatnya dan Adoy makan tidak membaca 
                                    doa dulu Bu."

    (BONEKA KELUAR LAGI DIEKSPRESIKAN SEDANG KESAKITAN MEMAGANG PERUTNYA)

    Adoy                    :  "Aduh pasti karena pisang goreng itu, uh aku jadi sakit mules sekali, aku engga mau 
                                     lagi jajan sembarangan di warung itu, teman-teman, Adoy mau pulang dulu mau 
                                     minum obat dulu yah, doakan Adoy biar cepat sembuh, dah Assalamu alaikum teman-
                                     teman."
    Anak-anak            :   "Waalaikum salam Wr Wb."
    Ibu guru                :   "Nah anak-anak tadi kita sudang mendengar kalau Adoy sakit perut karena makan 
                                     pisang goreng yang banyak dihinggapi lalat, dan dia lupa tidak membaca doa 
                                     sebelum memakannya, jadi anak-anak jangan jajan sembarangan yah?"
    Anak-anak            :  "Ya buuu."

    (SELESAI)

    *Catatan: Untuk nama tokoh dan setting TKP bisa disesuaikan dengan kondisi tempat dan daerah masing-masing.

    Demikian bunda contoh naskah sekenario sandiwara boneka/panggung boneka yang diberi judul : Adoy Sakit Perut". Semoga contoh sederhana ini dapat bermanfaat. terimakasih. Wassalamm....

    Selasa, 07 Oktober 2014

    FUNGSI DAN MANFAAT BERMAIN BALOK (BLOCK BUILDING) UNTUK ANAK PAUD

        Selasa, Oktober 07, 2014  
    Sentra Balok, Bermain balok, Fungsi Bermain Balok, Manfaat Bermain Balok
    Sentra Balok PAUD RBS
    Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak sekolah dasar.Dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. Salah satu aktivitas bermain yang sangat bermanfaat untuk anak adalah bermain Balok Bangunan (Block building). Kegiatan ini harus dapat dilakukan dilembaga-lembaga PAUD atau dirumah untuk orang tua yang mempunyai waktu khusus untuk membimbing anaknya. Bermain balok ini sangat penting, karena bermain bangunan balok dapat membantu kita membimbing pengaturan atau pengendalian diri anak, perencanaan dan koordinasi berbagai peranan pada anak-anak, serta memberikan saran yang memperlihatkan ungkapan simbolik (gambaran) dan manipulasi konkret.

    Ada beberapa fungsi dan manfaat bermain balok untuk ini antara lain :
    1. Pada kegiatan bermain balok, anak belajar melakukan aktivitas dengan prosedur dan tahapan kerja, Sistematika berfikir anak tentang bangun dan ruang anak terbentuk dengan lebih cepat dan lebih baik.
    2. Anak dapat belajar dan memiliki kemampuan untuk menyatukan sebuah perencanaan.
    3. Anak dapat terdorong dengan positif untuk bekerja dalam sebuah struktur bersama
    4. Kemampuan anak melakukan pemetaan (mapping) mendorong tumbuhnya kemampuan berpikir simbolik, sehingga mengembangkan juga kemampuan berbahasa anak menjadi lebih meningkat dan semakin terstruktur.
    5. Meningkatkan kemampuan anak dalam penyusunan pola (making patten), ini terjadi ketika anak dapat mengungkapkan berbagai jenis perbedaan pola-pola balok yang dibuat.
    6. Meningkatkan kemampuan kerjasama dan proses sosial ketika anak bersama-sama bekerja dalam satu tim untuk menyusun balok tersebut.
    7. Meningkatkan dan mempertajam kemampuan konsentrasi anak pada setiap kegiatan dan tugas yang dilakukannya.
    8. Mengembangkan kemampuan motorik halus anak pada tingkatan yang semakin baik, anak dapat mempergunakan hampir semua anggota tubuhnya ketika menyusun sebuah pola, bentuk dan ruangan yang sulit dalam rangkaian penyusunan balok yang lebih rumit.

    Demikian fungsi dan manfaat bermain balok untuk anak, semoga bermanfaat. terimakasih atas kunjungannya. 

    Labels

    About us

    Text Widget

    Common

    Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

    Labels

    About Us

    Berita Terbaru

    FAQ's

    © 2014 filejamil. Designed by Bloggertheme9
    Proudly Powered by Blogger.