Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

GilaBola+

filejamil.cf. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pilpres 2019+

Video Terpopuler

detikNews

Berita Utama

Kategori Berita

FAQ's

Ads

Ads
detikcoy

Tag Populer

Tampilkan postingan dengan label Program Pembelajaran PAUD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Program Pembelajaran PAUD. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Januari 2015

KEGIATAN MEMBUAT DAN MEMAINKAN WAYANG DARI KARDUS UNTUK PAUD

    Sabtu, Januari 31, 2015  
Kegiatan membuat dan memainkan wayang kardus ini dapat diterapkan pada anak didik de kelompok Bemain dan TK Kelompok Pada Tema SENI

Adapun bentuk kegiatannya adalah :
Kegiatan membuat dan memainkan wayang dari kardus baik secara individual maupun kelompok. Ini bisa dilaksanakan secara terintegrasi pada kegiatan Pembukaan, Inti maupun Penutup.


1. Membuat wayang kardus
 
Bahan:
  • Kardus bekas tebal dan tipis (anak diminta membawa bahan dari rumah).
  • Pastel.
  • Cat Sablon
  • Cat Asturo
  • Cat Tembok
  • Bambu untuk gapit/tangkai wayang
Cara membuat:
  • Anak dibimbing untuk memilih kardus bekas yang bisa dimanfaatkan, kemudian merapikan dan meluruskannya sehingga siap untuk dijadikan media untuk melukis.
  • Anak diberi kesempatan membuat wayang dengan gambar bebas.
  • Pewarnaan dengan cat pilihan anak sendiri
  • digunting sendiri untuk kardus yang tipis.
  • Dibantu guru pendidik untuk menggunting kardus yang tebal
  • Guru membimbing memasang gapit.
  • Pada tahap lanjutan, anak memasang sendiri gapit yang sudah disediakan pada wayang buatannya yang sudah jadi.

2. Memainkan wayang kardus
  • Guru menyediakan kain blacu 2,5 x 1,5 meter (atau ukuran lain yang disesuaikan dengan kondisi) untuk layar selayaknnya wayang kulit untuk wayang kardus.
  • Konstruksi kayu untuk memasang layar.
  • Batang pisang atau bahan lain yang bisa dipakai untuk menancapkan wayang.
  • Anak-anak mengatur sendiri tokoh yang akan dimainkan dan memasang sendiri. tokoh-tokoh tersebut pada batang pisang yang disediakan.
  • Beberapa anak diminta berimprovisasi memainkan wayang selayaknya dalang dalam pagelaran wayang kulit, dengan latar belakang layang, yang lain mengiringi dengan alat musik atau tetabuhan mulut atau alat-alat yang ada.

Standar Penilaian

 
Penilaian dilakukan dengan mengukur lima karakteristik kreativitas, yakni:
1. Kelancaran
2. Kelenturan
3. Keaslian
4. Elaborasi
5. Keuletan dan kesabaran.

Kelanjutan penilaian dilakukan setiap hari. Bagi anak yang hasil belajarnya kurang diberi nilai (bulatan kosong). Bagi anak yang hasil belajarnya sangat baik diberi nilai (bulatan isi). Bagi anak didik yang hasil belajarnya baik diberi nilai (check list).

Sumber : Nurti Wijayati, Pemanfaatan Kardus Bekas sebagai alat Permainan..." Jurnal Ilmiah Visi edisi Vol.1 No.2. 2009.

Kamis, 29 Januari 2015

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BERMAIN PADA ANAK PAUD

    Kamis, Januari 29, 2015  
Bunda--sekalian, jika kita cermati dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan kita, sikap kreatif merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Demikian juga dalam pendidikan Anak usia dini diharapkan terjadi pengembangan kemampuan dan sikap kreativ terhadap anak, sehingga menjadikan anak menjadi insan-insan kreativ yang paling unik dan sekaligus membedakannya dengan makhluk lainnya. karena di era mutakhir ini peran kreativitas menjadi makin penting, pengembangannya harus menjadi pilihan utama jika anak kita tidak ingin tertinggal di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Apa itu Kreativitas?

Kreativitas adalah bentuk aktivitas imajinatif yang mampu menghasilkan sesuatu bersifat orisinal, murni, asli dan bermakna (Anna Craft, 2004). Menurut Anna Craft (2004) pikiran berdaya adalah titik utama kreativitas. Sementara kreativitas itu sendiri menurut (Howard Gardner)adalah bentuk yang sekaligus mencakup multiple intelligence.

Menurut Martin Jamaris (2003), Aspek-aspek yang mempengaruhi kreativitas adalah :
1. Aspek kemampuan kognitif
2. Aspek intuisi dan imajinasi
3. Aspek pengindraan, dan
4. Aspek kecerdasan emosi.

Sementara menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (2001), kreativitas dapat ditinjau dari empat aspek yaitu;
1. Kreativitas dan aspek pribadi
2. Kreativitas ditinjau dari aspek pendorong
3. Kreativitas sebagai proses, dan
4. Kreativitas sebagai produk.

Pada anak usia dini, pengembangan kreativitas selalu berhimpit dan menjad satu dalam kegiatan bermain. Para Pakar bersepakat bahwa bermain yang selalu bermuatan kratif merupakan suatu kativitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional (Joan Freeman-Utami Munandar, 2001). Oleh karena itu perlu disediakan peralatan dan bahan permainan yang memudahkan penemuan minat baru dan penyampaian gagasan, perasaan, serta ekspresi daya kreasi anak (Joan Freeman - Utami Munandar, 2001).

Kegiatan ini sendiri pada dasarnya mencakup tiga jenis bermain menurut Beyond Centre and Circle Time:
1. Main Sensori Motor
Kebutuhan bermain sensori motor anak seharusnya didukung lingkungan yang baik dan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak.


2. Main Pembangunan Sifat Cair atau Bahan Alam Terstruktur
Dengan menggunakan berbagai macam cat, crayon, spidol sumba makanan dan sebagainya merupakan bahan alam sifat cair, atau bahan main pembangunan. Anak dapat mengekspresikan dirinya dalam bahan-bahan itu dengan mengembangkan dari main sensori motor pada anak usia 3 tahun sampai 6 tahun, dalam hubungan kerjasama dan menciptakan karya nyata.

3. Main Peran atau Simbolik
Menurut Erikson, ada dua jenis main peran yaitu peran mikro dan peran makro. Kedua kegiatan tersebut memperkuat dirinya sendiri, mencipta kembali pengalaman masa lalu dan mengembangkan keterampilan khayalan. Peran mikro adalah ketika bahan main berukuran kecil, sementara peran makro adalah ketiak bahan main berukuran sesungguhnya.

Karena itu prinsip umum untuk mengembangkan kreativitas adalah seperti yang pernah dirumuskna oleh Karen Miller, yang meliputi antara lain:
1. Jangan mengatakan pada anak apa yang harus diperbuat,
2. Fokus pada penyediaan bahan-bahan yang menarik
3. Biarkan anak-anak mengerjakan seluruh pekerjaan
4. Kerjakan karya, baik satu anak atau bersama-sama dengan beberapa anak, dan
5. Biarkan anak mengulang pengalamannya.

Untuk mempermudah pengamatan terhadap proses dan hasil kegiatan ini, kita dapat mengimplikasikan 5 (lima) karakteristik kreativitas seperti yang dirumuskan oleh Martini jamaris (2003).
1. Kelancaran
2. Kelentukan
3. Keaslian
4. Elaborasi
5. Keuletan dan Kesabaran.

Pada anak usia dini sikap kreativ ini juga ditumbuhkan dengan kaitannya pada kemampuan anak untuk peka terhadap lingkungannya, menyadari potensi benda-benda yang ada dilingkungannya. Dengan kesadaran ini pada anak akan tumbuh sikap kreatif anak untuk untuk bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitarnya hingga menjadi lebih bernilai baik untuk kegiatan mainnya maupun keperluan hidupnya. Dengan ini diharapkan kelak anak akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang produktif, efektif dan bisa memanfaatkan bahan apa saja secara efisien untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungannya.

Demikian bunda tentang mengembangkan kreativitas bermain pada anak Usia dini, khususnya anak-anak kita di PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih ya bun..atas kunjungannya ke sini..wassalam..

Sumber: Dari berbagai sumber !!

Sabtu, 10 Januari 2015

TIPS MEMBUAT SEDERHANA PUZZEL HURUP HIJAIYYAH

    Sabtu, Januari 10, 2015  
Dimana ya?... sudah dicari-cari kemana2 engga ketemu juga puzzel huruf hijayahnya, padahal besok mau dipake buat sentra Imtaq di TK A.

Ibu Ani, bunda di TK Tunas Bangsa...akhirnya pergi kepasar buat membeli puzzel baru, tetapi setelah kesana kemari tidak ada yang jual puzzel besar, di sana yang dijual cuma puzzel murah dengan kepingan-kepingan kecil yang pastinya terlalu rumit untuk anak TK A. Tapi dari pada tidak ada dan besok anak-anak tidak bisa bermain, untuk sementara lebih baik dibeli yang ada aja. 

Nah tips nya untuk mendapatkan kepingan yang besar dan mengurangi faktor kesulitan, dan biar cocok untuk anak Usia TK A. Maka dua kepingan digabungkan jadi satu dengan menggunakan slotipe/ plester transfaran. Jadi Puzzel murah sederhana yang sangat kecil kepingannya, dapat dibikin besar dengan menyatukan dua atau tiga huruf hijaiyah dalam satu kepingan seperti di bawah ini :




Demikian bunda...semoga tips ini bermanfaat...wassallam..

Sabtu, 27 Desember 2014

MEREMAS AWAL UNTUK ANAK BELAJAR MENULIS

    Sabtu, Desember 27, 2014  
Bunda, ketika anak pertama kali belajar memegang benda, dan meremas plastik misalnya adalah awal tanda-tanda anak belajar untuk memasuki tahapan menulis. Biarkan dan bantu anak dengan memberikan permainan yang mendukung kegiatan meremas untuk anak. Berikan sesuatu yang mengandung unsur pengenalan panca indra anak, misalnya benda yang mengandung tektur yang baik, berbunyi dan merangsang rasa ingin tahu anak.

Perkembangan motorik halus anak yang sudah mulai berkembang dapat dibantu dengan stimulus dari permainan sederhana, berupa barang-barang sederhana tapi aman untuk anak. Berikut beberapa benda yang dapat diberikan pada anak yang memasuki tahapan meremas ini seperti :
- Kantong Plastik, plastik es
- Kain lembut, kain planel
- Benang wol
- kertas  tipis
- dll

Selain bahan-bahan sederhana di atas, bisa juga anak diberikan mainan yang memang sudah diproduksi pabrikan dan ada dipasaran yang dijual khusus untuk permainan anak usia dini.

Intinya berikan anak kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan pengalaman dalam mengeksplorasi pengalaman main meremas ini. Hingga anak semakin terampil dan mudah untuk memasuki tahapan menulis selanjutnya.

Demikian bunda, tulisan paud- anakbermain belajar ini, semoga bermanfaat. terimakasih ya..wassalam..

Minggu, 21 Desember 2014

MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED) DALAM PEMBELAJARAN TERPADU TK-PAUD

    Minggu, Desember 21, 2014  
Bunda--sekalian, Model jaring laba-laba "Webbed", merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dan/bidang pengembangan. Istilah ‘jaring laba-laba’ digunakan untuk nama model ini karena bentuk rancangannya memang seperti jala atau jaring yang dibuat oleh laba-laba, dengan tema yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya.

Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema (Robin F.1991). Pada dasarnya menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Dalam Pembelajaran di PAUD, tema yang ditetapkan dapat dipilih antara guru dengan anak didik atau sesama guru atau anak didik sendiri. Setelah tema telah disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan matapelajaran yang lain.

Dari sub-sub tema ini direncanakan aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan anak didik. keuntungan dari model pembelajaran terpadu ini bagi anak didik adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu pengetahuan yang berbeda. Contoh: anak didik dan guru memnentukan tema misalnya binatang, maka guru mengajarkan tema binatang itu ke dalam sub-sub tema misalnya binatang ait, Binatang darat, binatang terbang, binatang melata, binatang mamalia dll.

KELEBIHAN DAN KETERBATASAN MODEL JARING LABA-LABA

Beberapa kelebihan dari model jaring laba-laba ini adalah sebagai berikut:
  1. Model ini juga memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau berbagai gagasan yang berbeda, namun saling terkait dalam satu tema.
  2. Model jaring laba-laba relatif mudah dilakukan para guru, termasuk guru TK pemula.
  3. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim karena semua anggota tim (guru) sebagai pengembang dapat bekerja sama untuk mengembangkan semua bidang/aspek pengembangan melalui satu tema saja sehingga tidak terjadi ketumpang tindihan dalam materi pembelajaran.
  4. Pendekatan tematik memberikan kejelasan ‘payung’ yang akan memotivasi anak maupun guru.
  5. Ada kekuatan motivasi yang berasal dari proses penentuan tema yang diminati oleh anak-anak.

Sedangkan keterbatasan model jaring laba-laba adalah sebagai berikut :
  1. Cukup sulit dalam memilih dan menentukan tema
  2. Guru cenderung merumuskan tema yang dangkal, kurang dieksplorasi atau digali lebih dalam.
  3. Guru tetap harus dapat memenuhi misi kurikulum baku..
  4. Sering kali guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dari pada pengembangan konsep.

Pembelajaran melalui pendekatan tematis seperti ini memang sangat sesuai untuk anak TK karena anak usia TK masih berpikir secara holistik, belum terperinci per bagian.
Jadi kekuatan pembelajaran dengan pendekatan tema secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
  2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
  3. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna
  4. Mengembangkan keterampilan berfikir dengan mencoba memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi
  5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, bertoleransi, berkomunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

RANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU DI TK DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED)

Langkah awal dalam membuat rancangan pembelajaran model apapun terlebih dahulu harus mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator pada setiap kelompok

usia TK. Kompetensi inilah yang nanti akan menjadi acuan dalam pembelajaran, dengan pemilihan tema dan kegiatan yang sesuai.

A. MENGIDENTIFIKASI TEMA DAN SUB TEMA DAN MEMETAKANNYA

Tema memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran di TK, yaitu untuk :
  1. Memudahkan anak memutuskan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
  2. Memudahkan anak mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama
  3. Meningkatkan pemahaman terhadap materi sehingga lebih mendalam dan berkesan
  4. Mengembangkan berbagai kompetensi bahasa dengan dengan lebih baik, dengan mengaitkan aspek pengembangan lain dan pengalaman pribadi anak
  5. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas
  6. Meningkatkan gairah belajar anak karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat untukmengembangkan kemampuan berbahasa sekaligus bidang pengembangan lain
  7. Efisiensi waktu karena bidang pengembangan yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan.

Agar tema dapat berperan dengan optimal, guru perlu memperhatikan rambu-rambu dalam pembelajaran berdasarkan tema atau pembelajaran tematis, yaitu sebagai berikut :
  1. Pembelajaran tematis dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh
  2. Dalam pelaksanaannya perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap tema dan banyak sedikitnya bahan yang ada di lingkungan sekitar.
  3. Tema dipilih mulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak
  4. Tema yang dihubungkan dengan hari-hari besar atau  istimewa, misalnya hari kemerdekaan, hari ibu, hari anak.

Selain itu, pemilihan tema yang akan digunakan dalam pembelajaran di TK dapat dikembangkan dengan memperhatikan berbagai kriteria, yaitu tema tersebut disesuaikan dengan :
1. Minat anak
2. Minat guru
3. Kebutuhan anak
4. Hari besar nasional atau hari istimewa
5. Kurikulum sekolah

B. MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR PADA SETIAP KOMPETENSI BIDANG PENGEMBANGAN MELALUI TEMA DAN SUBTEMA

Setelah menentukan jaring tema maka langkah selanjutnya adalah mengindentifikasi indikator pada berbagai bidang pengembangan yang disesuaikan dengan jaring tema yang

telah di buat. Namun, apabila ada indikator yang cukup sulit disesuaikan dengan jaring tema yang ada, kita tidak perlu memaksakan diri. Sebaliknya yang lebih diutamakan adalah tercapainya kemampuan tersebut, bukan keterlaksanaan jaring tema.

C. MENENTUKAN KEGIATAN PADA SETIAP BIDAN PENGEMBANGAN DENGAN MENGACU PADA INDIKATOR YANG AKAN DICAPAI DAN SUBTEMA YANG DIPILIH

Pada langkah ini, dari setiap indikator yang telah ditentukan perlu dipikirkan kegiatan yang sesuai dengan tema dan subtema.

D. MENYUSUN RENCANA KEGIATAN MINGGUAN

Setelah kegiatan tersusun, selanjutnya kita perlu membuat rencana kegiatan pembelajaran untuk satu minggu yang biasanya disebut dengan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM).
Model SKM yang biasanya di TK ada dua macam, yaitu dilihat dari sisi bentuk bagannya, dapat digunakan bentuk webbed atau bentuk matrik. Sedang dari sisi pengorganisasian kelasnya, terdapat model pembelajaran kelompok dan model pembelajaran berdasarkan minat.
Untuk SKM bentuk webbed  dengan model pembelajaran kelompok, bagannya bisa berupa jaring seperti pada langkah ke-3, dengan asumsi jaring tersebut akan dilaksanakan dalam 1 minggu.
SKM model pembelajaran kelompok ini dapat juga langsung ditampilkan dalam bentuk jaring per hari. Pada SKM bentuk ini, setiap bidang pengembangan, yaitu perilaku, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni diusahakan dibagi secara merata dalam jumlah hari belajar.

E. MENYUSUN RENCANA KEGIATAN HARIAN

Setelah SKM disusun, selanjutnya kita perlu menjabarkannya dalam rencana kegiatan harian, yang biasanya disebut dengan Satuan Kegiatan Harian (SKH).

SKH terdiri dari dua model yang dapat digunakan, yaitu bentuk webbed dan bentuk matrik. Kelebihan SKH bentuk webbed adalah kita dengan mudah dapat melihat jenis kegiatan dalam satu hari secara keseluruhan, sedangkan kekurangannya adalah tahap demi tahap kegiatan sejak pembukaan sampai dengan penutup tidak akan terlihat. Sebaliknya, SKH bentuk matriks memudahkan untuk melihat tahap-tahap kegiatan dari pembukaan sampai dengan penutup, juga alat dan sumber belajar diperlukan, tetapi membutuhkan waktu cukup lama untuk membuatnya.

Demikian model jaring laba-laba (Webbed) dalam Pembelajaran terpadu TK dan PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih.

Sumber: dirangkum dari berbagai sumber !!

Kamis, 18 Desember 2014

JENIS-JENIS PERENCANAAN DI TK TAMAN KANAK-KANAK

    Kamis, Desember 18, 2014  
Pembelajaran TK Taman-kanak-kanak Pembina
Ada beberapa macam bentuk perencanaan pembelajaran yang harus disusun dan dilakukan di TK- Taman Kanak-kanak, yaitu :

1. Perencanaan Tahunan dan Semester
Setiap awal melaksanakan kegiatan pembelajaran di TK ada perencanaan yang harus dilaksanakan setiap tahun dan semester. Dalam perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun kemampuan, keterampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan tercapai untuk satu tahun. Selain itu juga memuat tema-tema yang telah disesuaikan denga aspek-aspek perkembangan dan minat anak. Contohnya dapat dilihat pada halaman berikutnya.

2. Program Semester
Program semester ini adalah program tahunan yang dibagi ke dalam 2 semester sebagai acuan untuk menentukan SKM dan SKH yang akan diterapkan di lembaga TK masing-masing.

3. Satuan Kegiatan Mingguan (Perencanaan Mingguan)
Satuan kegiatan mingguan berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan-kemampuan yang telah direncanakan untuk satu mingguan sesuai dengan tema minggu itu. Penjabaran tema dari kurikulum yang telah ditentukan di bagi dalam satuan mingguan yang harus dicapai ketuntasannya.

4. Satuan Kegiatan Harian (Perencanaan Harian)
Satuan kegiatan harian atau perencanaan harian merupakan perencanaan pembelajaran untuk setiap hari dibuat oleh guru, dijabarkan dari SKM. Satuan Kegiatan Harian, merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam Perencanaan harian terdapat implikasi dari penjabaran Indikator dan pencapaian kompetensi terntu untuk anak dan guru pendidik.

Demikian ringkasan Jenis-jenis perencanaan di TK Taman-kanak-kanak, semoga bermanfaat. terimakasih.

Kamis, 11 Desember 2014

METODE PEMBELAJARAN UNTUK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI PAUD

    Kamis, Desember 11, 2014  
Bunda pendidik PAUD sekalian, dalam kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan sebuah metode yang dapat membantu anak dalam perkembangan emosinya. Untuk membantu proses perkembangan emosi pada anak usia TK, sebagai seorang pendidik ,bunda dapat melakukan beberapa metode pembelajaran seperti berikut ini:

1. Bernyanyi dan bermain musik
Bermain musik bagi anak sangat penting dan memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam pengembangan emosinya. Mahmud (1995) mengatakan bahwa musik dapat menimbulkan rasa kesatuan dan persatuan, rasa kebangsaan, rasa keagamaan, rasa kagum, rasa gembira, dan sebagainya.
Cambell (2001) mengatakan bahwa musik dapat mengangkat suasana jiwa seseorang melalui musik, kasih sayang serta doa di dalam diri seseorang dapat dibangkitkan.


2. Bermain peran

Bermain peran adalah permainan yang dilakukan anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh, benda-benda, binatang, ataupun tumbuhan yang ada disekitar anak.
Dalam permainan ini anak dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional. Anak dapat mengekspresikan berbagai macam emosinya tanpa takut, malu ataupun ditolak oleh lingkungannya. Harley (2000) mendefinisikan bermain peran yaitu: “bermain peran adalah bentuk bermain bebas dari anak-anak yang masih muda. Adalah salah satu cara bagi mereka untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang berada disekitarnya.


3. Bercerita 

Melalui bercerita anak dapat mengembangkan imajinasinya menjadi apapun yang dia inginkan. Dalam cerita seorang anak dapat memperoleh nilai yang banyak dan berarti bagi proses pembelajaran dan perkembangannya, termasuk didalamnya perkembangan emosi dan sosialnya. Bercerita dapat juga berfungsi sebagai alat untuk mendukung proses pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan dan nilai pada anak.

 
4. Permainan Hand Puppet
Hand Puppet atau permainan dengan menggunakan boneka tangan. Dengan adanya manfaat yang cukup besar dalam mengekpresikan emosi, sebagian besar terapis telah menggunakan permainan Hand Puppet ini untuk terapi. Dengan permainan ini, anak-anak yang mengalami permasalahan emosional pun dapat terbantu. 


5. Latihan relaksasi dan meditasi dengan musik
Berdasarkan hasil penelitian, Rachmawati (1998) mengatakan bahwa proses relaksasi yang dilakukan pada anak, cukup efektif untuk latihan pengenalan emosi diri mereka sendiri atau terbentuknya keterampilan emotional awarness. Aktivitas meditatif dengan musik dapat membantu proses katarsis, dimana individu mengeluarkan emosi-emosi yang ditekan, menciptakan ketenangan, dan meningkatkan produktivitas pembelajaran pada anak.


6. Bermain gerak dan lagu

Bermain gerak dan lagu merupakan aktivitas bermain musik sembil menari. Anak-anak sangat menyukai permainan ini terutama jika kita memodifikasi lagu-lagu yang diperdengarkan. Penanaman nilai-nilai dalam lagu-lagu anak yang mengandung nilai-nilai moral yang baik sangat mendukung terhadap perkembangan emosi dan sosial anak.


7. Permainan Feeling band

Menurut Newcomb (1994) permainan Feeling band atau band perasaan adalah per-mainan membunyikan instrumen musik sesuai dengan ekspresi perasaan. Alat musik yang digunakan sebaiknyajenis perkusi sehingga anak lebih mudah menggunakan.


8. Demonstrasi

Demonstrasi adalah kegiatan memberi contoh atau memperhatikan secara langsung dalam melakukan suatu perbuatan atau perilaku. Dalam demonstrasi terkandung unsur showing, doing, and telling, yaitu perlihatkan, lakukan, dan katakan sebagaimana yang dipaparkan Moeslichatoen (1999).


9. Permainan personifikasi

Permainan personifikasi adalah permainan yang dilakukan dengan cara meniru gerakan binatang atau tumbuhan seolah-olah mereka hidup dengan cara hidup manusia. Dengan permainan ini anak mengalami pengalaman belajar yang sangat baik, sebagai sebuah pengetahuan dan pengalaman baru tentang dunia yang dihadapinya, sehingga anak dapat menentukan sikap yang baik untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Demikian beberapa metode yang dapat membantu dalam perkembangan emosi anak, semoga bermanfaat untuk bunda sekalian dalam aktivitas mengajarnya di lembaga PAUD masing-masing. Terima kasih Sudah berkunjung ke blog ini, silakan membaca artikel-artikel kami yang lain di sini !!

Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber !!

Selasa, 07 Oktober 2014

PENDIDIKAN TERPADU UNTUK ANAK USIA DINI MENURUT ISLAM

    Selasa, Oktober 07, 2014  
Manasik Haji PAUD, Pendidikan terpadu Islami
Manusia adalah mahluk (ciptaan Allah) yang paling sempurna dan paling mulya (QS. 94:4 ), padahal sebelumnya   dicipta dari bahan yang sangat hina, ternyata dengan kasih sayang Allah dibimbing dan didekatkan kepada-Nya selaku mahluk termulya di antara mahluk ciptaanya (QS.17:70 ).  Tugas manusia di dunia adalah sebagai wakil Allah ( khalifah ) untuk mengelola dunia, agar manusia sejahtera di dunia dan di akhirat. (QS.2:30,201). Untuk memperoleh kebahagian di dunia dan di akhirat tersebut manusia dilengkapi dengan agama sebagai “buku petunjuk”, berupa wahyu Ilahi  berupa Al Quran dan penjelasan dari “utusan Allah” berupa Hadits. Untuk menangkap petunjuk Ilahi tersebut manusia diciptakan dengan seperangkat “potensi suci” (fitrah Allah).

Potensi suci merupakan bakat yang dipunyai anak manusia yang harus dipelihara dibina, dibimbing , dididik agar berkembang dengan optimal, sempurna yang kemudian menjadi modal utama dalam menghadapi era teknologi. Sudah menjadi keharusan bagi pendidik atau yang berkecimpung dalam dunia pendidikan berkewajiban menumbuh kembangkan bakat-potensi anak-anak kita  sesuai dengan keinginan Sang Pencipta seperti yang tercantum dalam kitab suci Al Quran. Yang menjadi pertanyaan ialah apakah para pendidik kita sudah mengetahui dengan tepat  dan pasti tentang sesuatu yang hendak dipelihara dan diarahkan pada anak didik?

Tujuan pendidikan  sebenarnya  bagaimana membawa anakdidik mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup tidak bisa dicapai hanya  melalui pengembangan intelektual saja, sementara jiwanya gersang,  ahlaknya tidak terbina, muncul rasa  cemas, tidak puas, kadang-kadang menatap masa depan tidak jelas/gelap. Mengahadapi era kemajuan teknologi informatika, bagaimana pendidikan dapat memelihara, membimbing, membina dan menjaga bakat-potensi yang ada pada anak didik secara optimal.

Pendidikan terpadu adalah pendidikan pengembangan bakat-potensi berdasarkan fitrah Allah, yang telah menciptakan manusia. Pengembangan potensi tersebut tumbuh secara beriringan, tanpa ada yang tertinggal, dijaga dibina sehingga meraih kesempurnaan. Bakat-potensi tersebut berupa ruh, rasa, hati, akal dan nafsu. Hal ini seperti tercantumkan  dalam Al Quran 30:30, yaitu: “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Berdasarkan ayat tersebut bahwa  terdapat hubungan yang linier antara fitrah   ( potensi suci ) manusia, dengan agama ciptaan Allah (Islam), jika manusia ingin berada pada jalan yang lurus
Ruh merupakan unsur potensi ketenagaan zat hidup yang menghidupkan, memiliki sifat arah pengembangan bakat kekuatan. Yang dimaksud unsur sifat kekuatan adalah kekuatan iman yang berfungsi untuk mengkokohkan hati. Tanpa ada kekuatan iman sebagai pengokoh hati, pasti setiap saat hati mengalami goncangan terutama dalam menghadapi gejolak yang disebabkan lajunya pertumbuhan kehidupan.

Iman sendiri pada mulanya bersifat benih. Sejak awal manusia dicipta, benih iman itu telah Allah pasangkan  dalam wadah titik kecintaan –Nya, tetapi jika tidak mendapat siraman murni dari ruh pasti pertumbuhannya mengalami kelayuan yang berarti kelemahan. Jadi kelemahan sebagai sifat dasar manusia akan berkembang menjadi kelemahan jika iman mengalami kelayuan, begitu pula sebaliknya, jika iman mengalami kelayuan, maka akan muncul kelemahan dalam manusia. Cara menyiram ruh yang tersimpan dalam wadah kecintaan-Nya adalah dengan adanya rutinitas ruh menjumpai Allah . semakin sering ruh berjumpa dengan Allah, semakin subur iman itu tumbuh.

Rasa merupakan unsur yang paling peka terhadap keindahan sifat-sifat Allah. Memiliki arah pengembangan bakat menjadikan menusia senantiasa tampil dalam keindahan dalam segala tindak perbuatan. Manusia yang yang tidak memiliki rasa (mati rasa), selamanya tidak akan  bisa menikmati suatu keindahan. Meskipun ia beranggapan dan mengakui bisa menikmati keindahan dengan rasa, tetapi yang mendorong munculnya keindahan adalah rasa nafsu, yang bersifat sementara dan selalu berubah ubah. Dan satu hal, perbedaan prinsip rasa indah yang dimunculkan karena nafsu adalah rasa ketidak-puasan, tetapi rasa indah yang muncul dalam hati selaku menimbulkan rasa tentram baik buat dirinya sendiri maupun orang lain.

Sifat keindahan rasa yang dimunculkan dari dalam hati diserap langsung oleh hati dari sifat keindahan Allah kemudian disambut oleh unsur ketenagaan rasa, maka muncullah rasa keindahan Ilaahiyah yang bersifat berkelanjutan tanpa sedikitpun mengakibatkan gejolak. Dari  keindahan rasa yang bersifat Ilaahiyah, muncul rasa kelembutan kemudian mencuat rasa kasih dan sayang. Dengan demikian, kelembutan dan kasih sayang seseorang tidak akan pernah muncul jika sifat keindahan tidak bisa ditumbuh-kembangkan melalui unsur ketenagaan hati dan rasa. Dengan unsur sifat keindahan yang berbuah kelembutan dan kasih sayang, manusia dapat memanfaatkan bumi dan isinya tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan terhadap alam sekitarnya. Sifat indah yang dimaksud bukan sifat indah menurut ukuran manusia, melaikan sifat indah yang diperoleh dari penyerapan sifat-sifat Allah.

Hati merupakan pusat kegiatan manusia, fungsi utamanya mendengar dan membaca seluruh isyarat gerak getar yang bersifat pemberitaan, baik yang berhubungan langsung dengan alam maupun yang berhubungan langsung dengan Allah. Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran, bahwa Allah menurunkan petunjuk-Nya ke dalam hati manusia. Inilah yang dimaksud hati sebagai wadah pusat pemberitaan. Sedangkan pembawa beritanya adalah Ruh, karena Ruh inilah yang senantiasa berhubungan langsung dengan Allah, kemudian dikirim ke hati, untuk selanjutnya dikembangkan oleh akal dan dilaksanakan oleh nafsu. Sedangkan arah pengembangan hati adalah menjadikan manusia yang bersifat intelektual yang spiritual atau manusia yang bersifat spiritual yang intelektual.

Akal merupakan unsur yang memiliki arah pengembangan bersifat untuk menjadikan manusia  tampil membawa sifat kemuliaan. Sebagaimana yang telah diketahui hati yang terjaga kehidupannya akan menjadi pusat kegiatan yang bersifat hakiki karena dari hati itulah memancarkan berbagai macam keilmuan baik yang bersifat spiritual maupun intelektual. Untuk pengembangan intelektual. Akallah yang mengambil peranan pengembangannya sehingga akal dan hati yang dapat bekerjasama dengan baik akan menghasilkan menusia yang intelektual berkeilmuan murni terpadu bersifat Qurani. Dengan mencuatnya keilmuan murni terpadu bersifat Qurani, muncullah sifat kemuliaan dalam diri manusia, sehingga manusia dapat menjaga, mengelola,dan memanfaatkan bumi dan isinya. Dengan demikian seseorang  baru dapat dikatakan memiliki sifat kemuliaan, jika dalam dirinya mencuat keilmuan murni yang bersifat Qurani, dan keilmuan murni ini bisa mencuat jika hati dan akal dapat bekerjasama dengan baik. Dengan kata lain fungsi akal adalah untuk menyusun dengan rapi dan indah apa-apa yang telah didengar dan dibaca oleh hati.

Nafsu merupakan unsur yang cenderung membawa manusia pada sifat kehinaan dan kelemahan. Tetapi jika unsur ketenagaan nafsu dalam pertumbuhan mengikuti 4 unsur ketenagaan lainnya, yaitu ruh, hati, rasa, dan akal maka sifat kehinaan dan kelemahan yang dibawa oleh nafsu berubah menjadi sifat keterpujian. Kehinaan dan kelemahan dapat hilang dari diri manusia jika kekuatan iman tumbuh dengan subur. Tugas pokok manusia terhadap dirinya sendiri agar membawa dan mengarahkan nafsu kokoh dengan keterpujian, sedangkan fungsi nafsu hanya sekedar pelaksana dengan lurus terhadap apa–apa yang telah dirumuskan oleh akal berupa rumusan keintelektualan spiritual dan spiritual yang intelektual.

Sumber : Disarikan dari Makalah: Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad, Pendidikan Terpadu bersifat Qurani, Materi seminar Guru TK dan Pendidik PAUD Propinsi kalsel di Hotel Blue Atlantik Banjarmasin tahun 2010

Kamis, 04 September 2014

PENTINGNYA PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK-INTEGRATIF

    Kamis, September 04, 2014  
Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sangat penting yang kita hadapi saat ini pada dasarnya adalah bagaimana kita bisa memperluas dan meningkatkan layanan PAUD yang memenuhi standar pelayanan minimal dengan mewujudkan 3 (tiga) tujuan utama PAUD, yaitu: Pertama, untuk mengembangkan potensi kecerdasan, kebugaran dan kreativitas anak. Yang dimaksudkan dengan kecerdasan di sini adalah kecerdasan komprehensif yang meliputi Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Sosial, Kecerdasan Spritual (SQ), dan Kecerdasan Estetika. Kedua, untuk mempersiapkan anak agar siap mengikuti pendidikkan di Sekolah Dasar dan jenjang pendidikan berikutnya. dan Ketiga, untuk menurunkan angka putus sekolah di SD maupun di jenjang pendidikan berikutnya.  

Berdasarkan pemikiran di atas berbagai kebijakan pengembangan PAUD terus ditingkatkan oleh Pemerintah Indonesia hingga hari ini. Kementerian Pendidikan Nasional telah menetapkan PAUD sebagai salah satu fokus utama pembangunan pendidikan Indonesia 5 (lima) tahun ke depan dan memiliki rencana strategis untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu layanan PAUD melalui upaya penerapan pendekatan PAUD Holistik-Integratif.

PAUD Holistik-Integratif, yaitu PAUD yang tidak hanya menekankan aspek pendidikan semata, akan tetapi mencakup juga aspek gizi, kesehatan, pengasuhan, dan perlindungan anak. Layanan PAUD Holistik-Integratif ditujukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi, pendidikan, dan pengasuhan sesuai segmentasi umur, serta untuk melindungi anak dari perlakuan yang salah, baik pada tataran keluarga maupun lingkungan, Layanan tersebut diselenggarakan secara terintegrasi dan selaras antar lembaga pelayanan terkait, sesuai kondisi wilayah.

Sumber : Disarikan dan dirangkum dari berbagai sumber !!

Sabtu, 21 Juni 2014

BELAJAR MEMBANGUN PENDIDIKAN ANAK DARI FINLANDIA

    Sabtu, Juni 21, 2014  
anak Finlandia, pembelajaran finlandia, anak dikelas finlandia
Sistem pendidikan Finlandia diakui adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.  Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar.

Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun).
Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak buku anak-anak daripada negeri mana pun di dunia. Guru diberi kebebasan melaksanakan kurikulum pemerintah, bebas memilih metode dan buku teks. Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV.

Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best ten lulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur. Frekuensi tes benar-benar dikurangi. Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination  untuk masuk PT. Sekolah swasta mendapatkan dana sama besar dengan dana untuk sekolah negeri.

Sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan. Dari negeri agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi. Produk HP Nokia misalnya merajai pasar HP dunia. Itulah keajaiban pendidikan Finlandia.

Membanding Sistem Indonesia dengan Finlandia


Ada yang berpendapat,  keunggulan mutu pendidikan Finlandia itu tidak mengherankan karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa,  penduduknya homogen,  dan negaranya sudah eksis sekian ratus tahun. Sebaliknya,  penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa, amat majemuk terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan latar belakang sosial.  Indonesia baru merdeka 66 tahun.

Pendapat senada dikemukakan oleh tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang,  dan negara-negara lain dibandingkan dengan negaranya. Yang paling malu AS karena unit cost anggaran pendidikannya jauh melebihi Finlandia tapi siswanya mencapai ranking 17 dan 24 dalam tes PISA, sedangkan siswa Shanghai China ranking 1, Finlandia 2, dan Korea Selatan 3. Soal siswa di Shanghai China juara masih diragukan karena belum menggambarkan keadaan mutu seluruh pendidikan China. Kalau Finlandia sebagai negara kecil bisa juara mengapa negara kecil yang sudah established seperti Islandia, Norwegia, New Zealand tak bisa?
Akhirnya semua mengakui bahwa sistem pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia karena kebijakan-kebijakan pendidikan konsisten selama lebih dari 40 tahun walau partai yang memerintah berganti. Secara umum kebijakan-kebijakan pendidikan China dan Korea Selatan (dan Singapura) juga konsisten dan hasilnya terlihat sekarang.
Bertolak belakang dengan sistem dan kebijakan-kebijakan pendidikan Indonesia selama ini cenderung tentatif, suka coba-coba, bongkar pasang, dan sering berganti-ganti tergantung kepentingannya.

Lalu bagaimana dengan kebijakan pendidikan Indonesia jika dibandingkan dengan Finlandia?
  • Pendidikan di Indonesia di penuhi dengan test evaluasi seperti ulangan harian, ulangan blok, ulangan mid-semester, ulangan umum / kenaikan kelas, dan ujian nasional. Finlandia menganut kebijakan mengurangi tes jadi sesedikit mungkin. Tak ada ujian nasional sampai siswa yang menyelesaikan pendidikan SMA mengikuti matriculation examination untuk masuk PT.
  • KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menyebabkan siswa yang gagal tes harus mengikuti tes remidial dan masih ada tinggal kelas. Sebaliknya, Finlandia menganut kebijakan automatic promotion, naik kelas otomatis. Guru siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas.
  • Pemberian tugas Pekerjaan Rumah (PR) di sekolah Indonesia dianggap penting untuk mendisiplikan siswa rajin belajar. Sebaliknya, di Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi maksimum hanya menyita waktu setengah jam waktu anak belajar di rumah.
  • Kualifikasi guru SD Indonesia masih mengejar setara dengan S1, di Finlandia semua guru tamatan S2.
  • Indonesia masih menerima calon guru yang lulus dengan nilai pas-pasan, sedangkan di Finlandia the best ten lulusan universitas yang diterima menjadi guru.
  • Indonesia masih sibuk memaksa guru membuat silabus dan RPP mengikuti model dari Pusat dan memaksa guru memakai buku pelajaran BSE (Buku Sekolah Elektronik), di Finlandia para guru bebas memilih bentuk atau model persiapan mengajar dan memilih metode serta buku pelajaran sesuai dengan pertimbangannya.
  • Jarang sekali guru di Indonesia yang menciptakan suasana proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif. Bahkan lebih didominasi metode belajar  mengajar satu arah  seperti ceramah yang membosankan.Di Finlandia terbanyak guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui implementasi belajar aktif dan para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Motivasi intrinsik siswa adalah kata kunci keberhasilan dalam belajar.
  • Di Indonesia dikembangkan pengkatasan kelas yaitu klasifikasi kualitas kelas dalam kelas reguler dan kelas anak pintar, kelas anak lamban berbahasa Indonesia dan kelas bilingual (bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri yang dianakemaskan dan sekolah swasta yang dianaktirikan). Sebaliknya di Finlandia, tidak ada pengkotakan siswa dan pengkastaan sekolah. Sekolah swasta mendapatkan besaran dana yang sama dengan sekolah negeri.
  • Finlandia pelajaran bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural.
  • Jumlah hari Sekolah di Indonesia terlalu lama yaitu 220 hari dalam setahun (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Sebaliknya, siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia. Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar. Bahkan terkadang para guru mesih memberikan tugas sekolah selama masa liburan sehingga sekolah merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan.
Anak finlandia

Hal-hal yang mendukung kemajuan pendidikan di Finlandia sebagai berikut ini:
  1. Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap minggu.
  2. Sistem pendidikannya yang gratis sejak TK hingga tingkat universitas.
  3. Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7 tahun hingga 14 tahun.
  4.  Selama masa pendidikan berlangsung, guru mendampingi proses belajar setiap siswa, khususnya mendampingi para siswa yang agak lamban atau lemah dalam hal belajar. Malah terhadap siswa yang lemah, sekolah menyiapkan guru bantu untuk mendampingi siswa tersebut serta kepada mereka diberikan les privat.
  5. Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.
  6. Ada perhatian yang khusus terhadap siswa-siswa pada tahap sekolah dasar, karena bagi mereka, menyelesaikan atau mengatasi masalah belajar bagi anak umur sekitar 7 tahun adalah jauh lebih mudah daripada siswa yang telah berumur 14 tahun.
  7. Orang tua bebas memilih sekolah untuk anaknya, meskipun perbedaan mutu antar-sekolah amat sangat kecil.
  8. Semua fasilitas belajar-mengajar dibayar serta disiapkan oleh negara.
  9. Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per siswa untuk dapat menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas.
  10. Baik miskin maupun kaya semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar serta meraih cita-citanya karena semua ditanggung oleh negara
  11. Pemerintah tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
  12. Makan-minum di sekolah serta transportasi anak menuju ke sekolah semuanya ditangani oleh pemerintah.
  13. Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional.
  14. Mengenai para prospek karier dan kesejahteraan, setiap guru menerima gaji rata-rata 3400 euro per bulan setara 42 juta rupiah. Guru disiapkan bukan saja untuk menjadi seorang profesor atau pengajar, melainkan disiapkan juga khususnya untuk menjadi seorang ahli pendidikan. Makanya, untuk menjadi guru pada sekolah dasar atau TK saja, guru itu harus memiliki tingkat pendidikan universitas.
  15. Kualitas Guru Finlandia, di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!
Jika kebanyakan negara percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru beranggapan sebaliknya, testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Bener juga kan? Kita belajar a.k.a sekolah Cuma pingin dapet nilai akademik yang bagus dan memuaskan. Faktor pemahaman dan penerapan menjadi elemen yang diremehkan, pokoknya yang penting nilai kita bagus.

Pada usia 18 tahun siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!!! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.

Semua siswa di bimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independent. Karena dengan adanya banyak pen-dekte-an membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.

Bagaimana dengan siswa yang kurang cepat tanggap ? Mereka akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif. Inilah yang membuat Finlandia berhasil menyandang gelar Negara dengan pendidikan paling berkualitas di dunia.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Hmmm… sangat tercermin kalau guru di sana tidak menuntut anak didiknya untuk mengerjakan dengan hasil yang harus benar, para guru Finlandia menghargai setiap usaha dari siswanya.

Pendidikan dan tenaga guru di finlandia

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Adanya rangking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Ternyata, negara yang tak diunggulkan bisa menjadi yang terbaik di dunia, tentu semua itu karena adanya kemauan dan usaha yang keras serta kesolid-an dari berbagai pihak komponen negara. Tidak ada kemustahilan di dunia ini, Negara kita tercinta Indonesia Raya ini bisa mencontoh kemajuan dan sistem pendidikan dari Finlandia

Sumber: http://azharmind.blogspot.com/ dengan sedikit perubahan dan penambahan.

Minggu, 08 Juni 2014

LOMBA PENGEMBANGAN GERAK DAN LAGU ANAK PAUD

    Minggu, Juni 08, 2014  
Gerak Dan Lagu di PAUD RBS
Salah satu bidang lomba Apresiasi PTKPAUDNI Berprestasi tahun 2014 untuk pendidik PAUD adalah dengan Tema : "Kreativitas Seni Melalui Gerak dan Lagu untuk Anak Usia Dini". Dalam tema tersebut pendidik PAUD diharapkan dapat melakukan Pengembangan Gerak dan Lagu yang menarik, efektiv dan sesuai untuk Anak Usia Dini, Gerak dan Lagu ini khususnya dapat efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD yang bersangkutan.

Kreativitas Seni melalui Gerak dan Lagu untuk Anak  Usia Dini ini   adalah  Karya Nyata yang telah dilakukan pendidik PAUD, berupa pengalaman  lansung  kreativitas  Pendidik  Anak  Usia  Dini  dalam mempersiapkan  materi  dan  melaksanakan  proses  pembelajaran  Seni  melalui Gerak dan Lagu.

Adapun komponen yang dilombakan terdiri dari :
  1. Kemampuan persiapan tertulis pembelajaran  kreativitas Seni melaui Gerak dan Lagu untuk Anak Usia Dini (Perencanaan Pembelajaran) 
  2. Kemampuan mengkreasi seni melalui gerak dan lagu untuk Anak Usia Dini dalam  bentuk  skenario  (berisi:  tema,  sinopsis,  langkah-langkah pembelajaran, properti/media, dll)
Naskah Karya Nyata Kreativitas Seni melalui Gerak dan Lagu untuk Anak Usia Dini menggambarkan dan berisi hal-hal sebagai berikut :
a.  Hasil pengalaman langsung (best practice) pendidik KB/TPA/SPS
b.  Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
c.  Berdampak pada kualitas lulusan
d.  Mudah dipahami dan dipraktekan sesuai dengan tahap perkembangan dan usia anak.

Indikator yang Dinilai adalah berupa hal-hal sebagai berikut :

1. Teknik penulisan
a.  Tata tulis: ukuran kertas, kerapihan pengetikan, dan tata letak
b.  Penyajian: sistematika tulisan dan penggunaan bahasa

2.   Kreativitas dan Keinovasian
a.  Orisinalitas ( lampiran bukti ):
     - keaslian karya nyata
     - modifikasi dari pengembangan
b.  Keunikan/kekhasan
c.  Kebermanfaatan 
d.  Kepraktisan (mudah dipahami dan mudah dilaksanakan)
e.  Menunjukkan keahlian penulis
f.  Memiliki kontribusi peningkatan mutu pembelajaran

3.   Substansi
a.  Ketepatan dalam menetapkan masalah
b.  Ketepatan dalam memilih strategi pemecahan masalah
c.  Kejelasan dalam mendeskripsikan hasil
d.  Kejelasan dalam mendeskripsikan dampak
e.  Kejelasan dalam mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung

4.  Pendukung
Data  tentang  proses pelaksanaan  kegiatan  dan  foto-foto  kegiatan pembelajaran yang terkait.

Demikian Penjelasan dan Uraian Lomba gerak dan Lagu Anak PAUD ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Sumber: Juknis Apresiasi Penghargaan PTKPAUDNI 2014

Minggu, 11 Mei 2014

CARA MUDAH MENDUKUNG PENGALAMAN MOTORIK HALUS ANAK

    Minggu, Mei 11, 2014  
Perkembangan motorik halus pada anak usia dini adalah gerakan motorik yang gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Pada anak, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini harus mengkoordinasikan mata dan tangan yang lebih cermat. Karena jika koordinasi antara mata dan tangan sudah semakin baik maka anak sudah dapat mengurus diri sendiri dengan pengawasan orang yang lebih tua. Gerakan ini berkembang sejalan dengan usia dan perkembangan fisik anak, untuk anak yang lebih dewasa dan matang anak sudah mulai dapat memakai sepatu sendiri, menyisir, menyikat gigi, menutup atau mengancing pakaian sendiri, atau makan sudah tidak lagi disuapin alias makan sendiri. 

Berikut beberapa perkembangan Motorik Halus anak berdasarkan usia Taman Kanak-kanak :

Usia 3 - 4 tahun
1. Menuang air dari teko
2. Mengaduk minuman di gelas dengan sendok
3. Mencuci dan membersihkan tangan dengan tisu sendiri
4. Menggunting kertas menjadi dua bagian
5. Memegang garpu dengan hanya menggenggamnya
6. Membawa sesuatu dengan penjepit
7. Membuka kancing dan melepas ikat pinggang
8. Menggambar bentuk-bentuk, walaupun masih kasih dan tidak rata

Usia 5 - 6 tahun
1. Mengikat tali atau simpul sederhana
2. Mengoleskan selai di atas roti
3. Memasukan kertas kedalam amplop atau sampul buku
4. Membentuk objek dengan lilin adonan
5. Mencuci dan mengerinkan muka tanpa membasahi baju sendiri
6. Memasukan benang ke dalam lubang jarum
7. Mengetik kata sederhana dikeyboard komputer.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung pengalaman motorik halus anak di PAUD adalah dengan memberikan anak pengalaman main yang bermakna dengan permainan-permainan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Di bawah ini adalah pengalaman-pengalaman motorik halus anak usia dini yang dapat kita identifikasi dalam rangka munculnya keaksaran bagi anak usia dini:
  1. Penjepit besar digunakan untuk mengelompokan bahan-bahan
  2. Penjepit kecil digunakan dengan huruf kecil dari pasta
  3. Pensil–macam-macam ukuran
  4. Spidol dan krayon macam-macam ukuran
  5. Stempel dengan baknya
  6. Alat seperti obeng dan tang kecil digunakan untuk melepaskan bagian-bagian kecil perkakas yang patah
  7. Menyalin huruf-huruf atau binatang
  8. Penghapus dan papan tulis
  9. Papan tulis kecil dengan kapur tulis
  10. Papan Geo dengan pita karet
  11. Papan pasak
  12. Manik-manik dan tali
  13. Menjahit bentuk-bentuk benda, huruf, angka dan simbol lain
  14. Botol yang tutupnya dapat diputar
  15. Puzzle lantai
  16. Huruf dari kain dan papan dari kain planel
  17. Lighted Lego TableT M
  18. Nampan pasir kecil dengan penggaruk
  19. Penjepit pakaian kecil dan besar
  20. Puzzle cacing berwarna
  21. Ubin huruf dan papan
  22. Potongan kayu dengan pola dan bentuk.

Demikian cara mudah mendukung pengalaman motorik halus anak, semoga bermanfaat, terimakasih.

Rabu, 30 April 2014

SUMBER-SUMBER BELAJAR UNTUK ANAK PAUD

    Rabu, April 30, 2014  
Sumber belajar anak paud
Anak Meninjau Bekas Kebakaran
Anak belajar dari berbagai sumber yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangannya. Segala umber Belajar dapat memberikan anak berbagai pengetahuan dan pengalaman yang membentuk perkembangan anak lebih maksimal. AECT (Association for Education Communication and Technology) yaitu sebuah organisasi Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan. AECT mengklasifikasikan sumber belajar dalam enam jenis yaitu:
 
1. Pesan (message)
Segala bentuk informasi yang harus dikirim oleh komponen lain kepada anak yang berbentuk ide, fakta, pengertian, dan data.

2. Orang (people)
Orang yang memiliki keahlian dapat menjadi sumber belajar dengan memberikan informasi kepada anak, selain guru juga ada narasumber lain yang dapat didatangkan untuk anak dalam memberikan informasi, pengetahuan dan keterampilan secara langsung pada anak.
 
3. Bahan (material)
Bahan-bahan yang paling dekat bagi anak yang biasanya digunakan dalam praktik ditempat belajar. Bahan-bahan berwarna, berbentuk, dengan tekstur tertentu memberikan informasi dan ilmu pengetahuan pada anak sehingga menjadi sumber belajar yang nyata.
 
4. Peralatan (tool)
Peralatan yang berupa media  belajar/ hardware yang dapat dilihat dan digunakan anak secara langsung. Media seperti televisi, radio, audiovideo digital dan lain sebagainya dapat dijadikan sumber belajar untuk anak.

5. Teknik
Teknik berupa prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang yang menyampaikan pesan. Contohnya orang tua yang mengajarkan bagaimana memasang sepatu kemudian anak menirukannya dengan baik maka terjadi teknik penyampaian belajar bagi anak.
 
6. Lingkungan (setting)
Ekplorasi lingkungan bagi anak mempunyai peranan yang sangat penting karena anak secara langsung dapat belajar dari lingkungannya. Potensi lingkungan sebagai sumber belajar sangat besar, karena itu anak dapat diajak memahami seluas-luasnya nilai-nilai dan pengetahuan yang terdapat dari lingkungannya.



Minggu, 13 April 2014

10 JENIS PROGRAM PARENTING UNTUK PAUD

    Minggu, April 13, 2014  
Dalam program Parenting terdapat upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan sekitar yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang meliputi aktivitas-aktivitas keseharian orang tua dan anak serta pemberian keteladanan pada anak yang ditransformasikan melalui orang tua dan orang dewasa di lingkungannya.

Berikut ini Jenis-jenis program parenting yang dapat dilaksanakan untuk lembaga-lembaga PAUD sbb:

1. Parents Gathering

Parents Gatering adalah pertemuan orang tua dengan pihak lembaga PAUD yang difasilitasi oleh panitia program parenting guna membicarakan tentang program-program lembaga PAUD dalam hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di keluarga dalam rangka menumbuh-kembangkan anak secara optimal. Materi dalam pertemuan dapat berbagai hal tetang kebutuhan tumbuh-kembang anak, misalnya : tentang gizi dan makna, tentang kesehatan, tentang pendidikan karakter, penyakit pada anak, dan sebagainya.


2. Foundation Class

Foundation Class adalah pembelajaran bersama anak dengan orangtua di awal masuk sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan kegiatan sekolah. Di laksanakan pada minggu-minggu pertama anak-anak mulai masuk sekolah di tahun ajaran baru.


3. Seminar

Seminar adalah kegiatan dalam rangka program parenting, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan seminar. Misalnya dengan mengudang tokoh atau praktisi PAUD yang kompeten, pakar dongeng, phisikolog, dan lain-lain.


4. Hari Konsultasi

Hari Konsultasi adalah hari dengan kegiatan pertemuan konsultasi untuk orang tua yang dapat disediakan atau di buka oleh lembaga PAUD. Jumlah hari yang disediakan sesuai dengan tinggi rendahnya kasus atau jumlah orang tua yang melakukan konsultasi.


5. Field Trip

Field Trip adalah darmawisata, kunjungan wisata, atau kunjungan ke tempat-tempat yang menunjang kegiatan pembelajaran PAUD. Kegiatan kunjungan dilakukan bersama dengan orang tua. Misalnya kunjungan ke museum, kunjungan ke Bandar Udara, Pelabuhan, atau tempat-tempat lain yang sesuai dengan tema dalam pembelajaran.


6. Home Activities

Home Activities adalah aktifitas di rumah dibawa ke sekolah, yaitu membawa orang tua untuk menginap di sekolah, bisa dengan melakukan kegiatan perkemahan di lapangan apabila di sekolah tidak mampu menyediakan tempat menginap. Kegiatan yang dilaksakan adalah bimbingan bagaimana kegiatan dirumah yang baik untuk mendidik anak, dan menciptakan situasi yang kondusif untuk anak di rumah.


7. Cooking on The Spot

Cooking on The Spot adalah anak-anak belajar menyiapkan masakan, menyajikan makanan dengan bimbingan guru atau bersama dengan orang tua.


8. Bazar Day

Bazar Day adalah menyelenggarakan bazar di lembaga PAUD, Anak-anak menampilkan karyanya yang dijual pada orang tua atau umum.


9. Mini Zoo

Mini Zoo adalah menyelenggarakan kebun binatang mini di sekolah, yaitu anak-anak membawa binatang kesayangannya atau binatang peliharaannya di rumah ke lembaga PAUD,


10. Home Education Video

Home Education Video adalah mengirimkan rekaman kegiatan pembelajaran anak-anak di lembaga PAUD pada orang tua dalam bentuk keping CD/DVD, agar dapat disaksikan dan dipelajari juga orang tua di rumah.

Kegiatan parenting ini hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan program yang matang. Alangkah baiknya jika program ini disusun dan direncanakan oleh tim kepanitiaan yang juga melibatkan orang tua dan pihak sekolah sebagai pelaksana.

Demikian 10 jenis program parenting yang dapat dilaksanakan untuk PAUD, semoga informasi ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Sumber: Disarikan dari berbagai sumber !!

Dari:  http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/..terimakasih sudah berkunjung..salam anak PAUD Indonesia.

Labels

About us

Text Widget

Common

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

Labels

About Us

Berita Terbaru

FAQ's

© 2014 filejamil. Designed by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.