Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

GilaBola+

filejamil.cf. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pilpres 2019+

Video Terpopuler

detikNews

Berita Utama

Kategori Berita

FAQ's

Ads

Ads
detikcoy

Tag Populer

Tampilkan postingan dengan label Tips Merawat Mendidik Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Merawat Mendidik Anak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Januari 2015

MAINAN YANG HARUS DIWASPADAI DAN DISESUAIKAN UNTUK ANAK USIA DINI

    Selasa, Januari 27, 2015  
Bunda--sekalian, Bermain untuk anak memang sangat perlu, bahkan sangat penting untuk medukung tumbuh kembangnya, tetapi perlu deketahui bahwa tidak semua jenis mainan cocok dan baik untuk anak usia tertentu, ada juga beberapa mainan yang memang harus disesuaikan untuk anak dan usianya karena faktor keamanan dan keselamatan anak. Berikut ini berbagai macam bentuk, ukuran, bahan, dan kekuatan mainan yang harus disesuaikan untuk anak agar anak senantiasa bermain dengan aman dan nyaman sbb:
  1. Kategori mainan remas (squeeze toys) dan kerincingan (rattless). Mainan-mainan ini harus didesain sedemikian rupa agar tidak ada bagian-bagian yang menonjol lebih dari 3 cm, serta memungkinkan masuk ke dalam mulut anak dan menimbulkan bahaya tersedak atau sesak nafas.
  2. Mainan yang bebentuk bola kecil (small balls). Bisa dikatakan bola kecil bila diameternya kurang dari 3,17 cm. Untuk anak usia 36 bulan sampai dengan 96 bulan, boleh diberikan mainan bola kecil atau mainan yang mengandung bola kecil yang dapat dilepaskan (removable). Namun ketentuan tersebut harus disertai dengan peringatan sebagai panduan pada kemasan mainan. Peringatan atau panduan tersebut seperti, peringatan ; "mainan ini adalah bola kecil yang memungkinkan terjadinya bahaya tersedak pada anak". Tidak cocok untuk anak usia di bawah 3 tahun (3 year chocking hazard".
  3. Mainan Pompom. Jenis mainan ini adalah mainan dengan sekumpulan serat, benang atau tali yang diikat sedemikian rupa pada bagian tengahnya sehingga membentuk bulatan. Pompom mempunyai potensi bahaya tersedak (chocking hazard) terhadap anak usia di bawah 36 bulan. Bahaya yang dimaksud adalah bahaya terlepasnya komponen apapun pada pompom, meski sehelai benang, karena, karena dimungkinkan akan dimasukan ke dalam mulut oleh anak. Mereka masih memungkinkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak sewajarnya terhadap benda-benda di sekitarnya termasuk mainan ini.
  4. Mainan tokoh untuk anak usia pra-sekolah (pre-school play figures). Potensi bahaya yang perlu diperhatikan pada mainan ini adalah bahaya tersedak untuk anak berusia di bawah 36 bulan jika panjangnya tidak lebih dari 64 mm. Kempongan mainan untuk anak usia 36 bulan harus mempunyai panjang nipel tidak lebih dari 16 mm karena jika lebih panjang dari itu akan menimbulkan bahaya tersedak.
  5. Model mainan balon yang terbuat dari karet. Mainan ini juga harus disertai dengan peringatan. Dikhawatirkan, jika balon pecah akan menghasilkan serpihan yang berbahaya jika kemudian tertelan oleh anak atau lembaran yang berbahaya jika ditutupkan ke muka dan berakibat anak sulit bernafas. Jika pada balon mainan tersebut terdapat komponen yang bisa dilepas atau tidak dapat dilepas, maka tidak boleh berupa small part yang berbahaya karena dapat tertelan oleh anak. Karena itu pada kemasan balon mainan, harus dicantumkan peringatan untuk diperhatikan; "Peringatan Anak berupa di bawah 8 tahun dapat tersedak atau sesak nafas akibat pecahan balon. Harus dalam pengawasan orang dewasa, Jauhkan pecahan balon dari anak-anak. Ketika balon pecah, segera buang," .
  6. Model mainan yang berbentuk mangkuk, separuh bola, separuh telur dengan ukuran tertentu pula, mempunyai resiko mengakibatkan sesak nafas pada anak-anak berusia di bawah 36 bulan khususnya antara 4 sampai 24 bulan. Hal yang dikhawatirkan adalah jika mainan yang berbentuk mangkuk tersebut menutup ke wajah anak yang kemudian menyebabkan anak tidak bisa bernafas, sesak nafas, panik karena gelap. Untuk menghindari resiko tersebut, maka mainan berbentuk mangkuk tersebut harus mempunyai lubang dengan ukuran minimum 2 mm yang masih memungkinkan anak untuk dapat bernafas dan melihat cahaya jika mainan itu ditutupkan ke muka anak. 
Demikian bunda--sekalian beberapa macam bentuk, ukuran, bahan, dan kekuatan mainan yang harus diwaspadai dan disesuaikan untuk anak usia dini. Semoga kita dapat memberikan aneka permainan yang baik dan mendukung tumbuh kembang anak-anak kita. Terimakasih..wassalam.

Sumber: Disarikan dari Buletin Usia Emas Edisi 02/Tahun I/ 2012, dengan sedikit perubahan dan penambahan


    Minggu, 25 Januari 2015

    7 TIPS KEKUATAN PENGABDIAN UNTUK GURU PENDIDIK PAUD

        Minggu, Januari 25, 2015  
    Menjadi seorang guru dan pendidik identik dengan pengabdian. Berikut ini 7 Tips untuk guru dan pendidik PAUD agar memiliki kekuatan yang besar dalam pengabdiannya sebagai seorang guru atau pendidik  di lembaga-lembaga PAUD  yaitu :
    1. Menjadikan aktivitas mendidik sebagai sebuah kegiatan ibadah.
    2. Melakukan kegiatan mendidik dengan sungguh-sungguh.
    3. Tidak main-main dalam menjalankan tugas 
    4. Menanamkan kecintaan dan keikhlasan pada perkerjaan dan anak didik
    5. Selalu berpedoman pada aturan yang sah.
    6. Selalu bersemangat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
    7. Selalu bersemangat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik,

    Hendaknya bagi guru pendidik  PAUD mengajar bukanlah sekedar profesi, tetapi mengajar adalah sebuah kegemaran, Seperti yang dikemukakan Haim Ginott "Aku telah mencapai sebuah kesimpulan bahwa aku adalah unsur penentu dalam kelas, Pendekatan pribadikulah yang menciptakan iklimnya. Suasana hatikulah yang membuat cuacanya. Sebagai seorang guru, aku memiliki kekuatan yang amat besar untuk membuat seseorang menderita atau bahagia. Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi inspirasi, bisa bercanda atau mempermalukan, melukai atau menyebuhkan. Dalam semua situasi reaksikulah yang menentukan, apakah sebuah krisis akan memuncak, dan apakah seseorang akan dipermalukan sebagai manusia atau derajatnya direndahkan".

    Demikian bunda...anak-anak didik kita berada ditangan bunda masa depannya. Semoga motivasi sederhana ini bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini. Wassalaam....
     

    Sabtu, 24 Januari 2015

    CARA ISLAMI STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK 0 - 6 TAHUN

        Sabtu, Januari 24, 2015  
    Bayi Baru Lahir
    - Diperdengarkan atau dibisikkan Do'a pada telinga kanan-kiri  (Diazankan dan diqomatkan)
    - Beri Korma Yang dilembutkan/madu
    - Perlu Perhatian penuh, memberikan ASI, baca bismillah dan alhamdulillah memulai dan menyudahi anak minum ASI
    - Ajak komunikasi, lewat mata, telinga dan rabaan
    - Tempat tidur beri mainan yang menarik
    - Gerakkan bola-bola kecil, warna warni, ke kiri - ke kanan

    Umur tujuh hari
    -  Sunnah  memberi   nama, aqiqah dan mencukur rambut.   Dapat dilakukan pada hari ke 14 atau hari ke 21
    - Sodaqoh kepada fakir miskin,  seharga emas seberat rambut bayi yang telah dicukur
    - Jika laki-laki boleh di hitan, sekalipun tidak mutlak, bisa sampai sebelum baliqh
    - Ajak komunikasi, lewat semua alat indra
    - Tempat tidur beri mainan yang menarik
    - Gerakkan bola-bola kecil, warna warni, ke kiri - ke kanan

    Umur satu bulan
    - Pengenalan benda-benda, merangsang otot mata
    - Mengajak bermain wajah, terseyum, melatih rasa
    - Melatih seluruh indra, meletakkan tangan bayi pada telinga, mulut, hidung, rambut kepala Anda
    - Mengajak bermain kain warna warni
    - Latih pendengaran, dengan suara gemerincing

    Umur 1,5 bulan
    - Memperdengarkan suara dari seluruh penjuru
    - Memperdengarkan berbagai macam suara

    Umur 2 bulan
    - Merespon sesuai keadaan bayi, senang, gembira dengan seyuman
    - Jika marah, ditenangkan.
    - Segera tanggapi tangisnya, mungkin ia capek, lapar, haus, ngompol, kencing atau overstimulasi
    - Tanamkan rasa percaya diri
    - Sering menatap bayi, komunikasi, ajak ngobrol  akan mencerdaskan emosinya

    Umur 3 bulan
    - Tingkatkan perhatian lewat dekapan, belaian, tatapan kasih sayang
    - Beri mainan warna cerah
    - Gantungkan benda-benda cerah, Gantungkan kaos kaki warna-warni yang disumpal dengan tisu, boneka, gambar
    - Latih menyentuh bola/balon warna-warni
    - Latih pendengaran dengan berbagai variasi

    Umur 4 Bulan
    - Latihan makan  biscuit kewat tangannya, melatih kemandirian
    - Beri perhatian dengan ketulusan dan kecintaan
    - Menyusu dengan memegang susu ibu
    - Latih dan biarkan meraba  mulut, hidung, telinga ibu jika sedang disusui
    - Mainan ditambah dengan variasi
    - Latih keterampilan motorik (gerak tangan )  dengan benda-benda sekelilingnya

    Umur 5 bulan
    -Sering memanggil namanya
    -Latih cilukba
    -Latih tepuk tangan, mengibas jari, melatih keterampilan motorik (otot)

    Umur 6 bulan
    -Melatih  mengambil makanan dipiring
    -Melatih menggenggam makanan
    -Latih mengenal diri, lewat cermin, mengenal orang lain
    -Latih dalam ayunan
    -Latih suara berisik, dari berbagai arah, dari yang lembut sampai yang keras ( memukul kaleng)
    -Kenalkan dengan orang lain
    -Kenalkan berbagai bentuk bangunan dari balok kecil
    -Kenalkan berbagai benda dan namanya
    -Kenalkan berbagai rasa dan namanya
    -Kenalkan berbagai bentuk tekstur (bentuk permukaan)
    -Latih jalan-jalan di tanah, di pasir, di kerikil, di rumput
    -Latih meraba  seperti handuk baju, kaos, dan lain-lain


    Umur 7 bulan
    -Komunikasi intensif
    -Bebaskan bayi banyak gerak, melempar bola, benda-benda
    -Latih otot, dengan koordinasi motoriknya, memukul panci dengan sendok dan lain-lain

    Umur 8 bulan
    -Ajak berbicara sebanyak dan sesering mungkin,
    -Latih berdoa sederhana
    -Komentari perasaan bayi, …pipis ya ?, .. sudah bisa berdiri ya?
    -Ajak bernyanyi dan bermain yang sederhana
    -Tunjukkan benda, gambar dan nama dan tulisannya
    -Latih bermain benda yang mudah bergerak

    Umur 9 bulan
    -Latih rasa ingin tahu, benda-berda yang berputar, berpusing
    -Latih meminum sendiri dengan cangkir plastik
    -Latih menjumput benda-benda
    -Latih mengenal benda-benda , misalnya alat dapur yang tidak berbahaya
    -Latih membuka benda yang tertutup, misalnya kado
    -Latih telpon-telponan
    -Perkaya kosakata, kalimat
    -Latih reflek alat indra, mata, tangan, badan
    -Latih mengisi dan mengosongkan benda, misalnya ke dalam cangkir plastik
    -Kenalkan sosialisasi dengan bayi-bayi lain

    Umur 10 bulan
    -Ajak berkomunikasi secara verbal apa yang dilakukan anak, tatkala pipis,  marah, memakai baju beri aba-aba rentangkan tangan, memakai sepatu dls
    -Kenalkan kata-kata baru dalam kehidupan sehari-hari
    -Bacakan buku ceritera dengan penuh ekspresi

    Umur 11 Bulan
    -Latih pendengaran suara binatang
    -Biarkan bermain sendiri, mengisi dan mengosongkan air, pasir, beras dlsb
    -Beri nama-nama yang telah dibentuk anak, misalnya ini roti, beskuit, gunung dsb.

    Umur 1 tahun
    -Bermain dengan puzzle sederhana dan menarik
    -Bermain keseimbangan, mobil-mobilan
    -Perkenalkan lingkunagn, warna, rasa
    -Menata permainan, kardus dan bungkus-bungkus bekas
    -Kenalkan gambar-gambar besar dan menarik
    -Dapat diperkenalkan mainan menarik yang dapat dimakan (tapi perlu bimbingan)

    Umur 1,5 tahun
    -Latih kerja sama
    -Latih bermain seperti yang dilakukan mama, papa, menulis, corat-coret, mobil-mobilan, telpon-telponan

    Umur 2 tahun
    -Latih anak mengenal tauhid
    -Biarkan eksplorasinya berkembang
    -Tanamkan nilai-nilai agama (Islam)
    -Anak sudah selesai disapih, tapi tetap memberikan kasih sayang lewat dekapan, kehangatan  dan kasih sayang
    -Sediakan alat-alat sederhana, kertas putih, kertas berwarna, wax ( plastisin yang mudah dibentuk) barang bekas , berbagai benda yang dapat dibentuk

    Umur 3 tahun
    -Beri kesempatan anak bergaul dengan banyak orang
    -Latih banyak bertanya tentang apa saja
    -Beri kebebasan melakukan eksplorasi, mengenal dan menemukan sesuatu yang baru
    -Beri kesempatan bermain apa saja, baik mainan yang menentramkan, mengelisahkan maupun yang menantang
    -Sediakan  berbagai perlengkapan  untuk kegiatan anak, misalnya untuk menulis, melukis/menggambar, maupun mengukir
    -Ajari anak  bisa bermain peran secara langsung
    -Latihan ekspresi wajah, seperti sedih, gembira, marah, terkejut, kecewa, bingung, takut dan sebagainya (sebagai latihan emosi dengan pengamatan langsung).

    Demikian cara menstimulasi tumbuh kembang anak 0 - 6 tahun secara Islami, semoga bermanfaat. terimakasih.

    Minggu, 18 Januari 2015

    CARA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERMAIN YANG BAIK UNTUK ANAK PAUD

        Minggu, Januari 18, 2015  
    Kesuksesan anak dalam bermain sangat bergantung pada orang dewasa dan lingkungan yang diciptakannya. Keterlibatan pendidik dalam bermain adalah hal yang terpenting untuk mendukung pertumbuhan dan kemampuan belajar anak. Kegiatan anak dalam bermain  dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan anggota tubuhnya (bertepuk tangan, bergoyang, berlari-lari)  bermain pura-pura,  menciptakan sesuatu, atau  bermain dengan teman sebaya. Pengalaman bermain tersebut dapat membantu perkembangan fisik, emosi, kognitif dan sosial anak. Jadi bermain  merupakan cara terbaik bagi anak untuk mengembangkan seluruh kemampuannya.

    Menciptakan lingkungan bermain yang baik bagi anak harus didasarkan pada tiga jenis main yaitu :
    1. Main Sensori motor (sensori-motor play)
    2. Main Peran (Symbolic play)
    3. Main Pembangunan (constructive play)
    Karena itu pengalaman main yang bermutu harus direncanakan dengan baik, yaitu menata lingkungan main dan memberi pijakan – pijakan. Sehingga proses yang terjadi dalam kegiatan bermain anak dapat dicapai dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak secara baik.

    Sabtu, 10 Januari 2015

    CATATAN PENTING TENTANG HAK ANAK DAN PENGASUHAN YANG BAIK

        Sabtu, Januari 10, 2015  
    Kita tentunya telah mengetahui dan menyadari, anak merupakan anugerah Ilahi sekaligus amanah bagi kita untuk diasuh, dibesarkan dan dididik sehingga mereka menjadi generasi muda yang sehat, cerdas, tangguh, berbudi luhur dan mampu meneruskan cita-cita bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kebutuhan dasar anak harus dipenuhi, antara lain kebutuhan akan kasih sayang dan perlindungan, gizi, kesehatan, pendidikan, pengasuhan, bermain dan rekreasi; serta lingkungan yang sehat. Upaya memenuhi kebutuhan dasar anak ini harus dilakukan sejak usia dini, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.

    Dalam hal memenuhi kebutuhan dan hak anak, maka Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan ”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Disamping itu, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mengacu kepada Convention on The Rights of the Child – Konvensi Hak-hak Anak; juga menyebutkan bahwa ”Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

    Karena itu adalah sangat penting untuk kita pehatikan baik sebagai orang tua, pendidik dan masyarakat pada umumnya, bahwa hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan pengasuhan dan pendidikan yang terbaik.

    Senin, 05 Januari 2015

    ALASAN LAIN MENGAPA ANAK TK PAUD TIDAK BOLEH CALISTUNG

        Senin, Januari 05, 2015  
    Tidak bosan-bosannya penulis, memposting tulisan seperti ini, karena masalah ini memang telah menjadi momok, menjadi dilema, dan menjadi buah simalakama bagi penyelenggara pendidikan anak usia dini, khususnya diTK PAUD. Masih banyak lembaga-lembaga PAUD yang mempraktikan kegiatan calistung ini dengan vulgar, baik sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Sembunyi jika ada pengawas dan pejabat dinas datang berkunjung kelembaga, terang jika orang tua anak merengek supaya anaknya diajar membaca dan menulis. Buah simalakama bukan?, walaupun sebenarnya sudah tau, menjejali anak Usia Dini dengan calistung itu sangat kejam, menzolimi anak, memberangus hak anak, merontokan potensi-bakat-kecerdasan anak, dan membuat anak cidera mental yang dapat ia bawa hingga masa tuanya.

    Alasan -- : )

    Salah satu alasan logis yang mungkin bisa diterima otak orang tua dan pendidik, mengapa anak di TK dan PAUD tidak boleh Calistung adalah : Telah Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang theory child, bahwa anak-anak yang dipercepat kerja otak untuk aksara dan angka dalam perkembangan usia dini, diberikan banyak beban pelajaran serius, belajar dan berhitung dengan tekun, justru akan membuat anak menjadi lebih mudah bosan ketika mereka memasuki usia sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah pertama. Bahkan bisa membuat anak drop out sekolah, karena membolos untuk menghindari belajar dan seabrek prilaku nakal lain, karena seharusnya pada masa anak bermain dan mengekplor dunianya malah dicekoki dengan hal-hal yang belum masanya berupa aksara dan angka yang mematikan rasa.

    So..bunda, .... jangan calistung ya.. ,yang boleh ajarkan anak pengenalan aksara dan angka..metodenya ada disini !!

    Labels

    About us

    Text Widget

    Common

    Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

    Labels

    About Us

    Berita Terbaru

    FAQ's

    © 2014 filejamil. Designed by Bloggertheme9
    Proudly Powered by Blogger.