Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

GilaBola+

filejamil.cf. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pilpres 2019+

Video Terpopuler

detikNews

Berita Utama

Kategori Berita

FAQ's

Ads

Ads
detikcoy

Tag Populer

Tampilkan postingan dengan label Coretan Ringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coretan Ringan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 Februari 2015

10 PERTANYAAN DAN JAWABAN TENTANG PAUD PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Sabtu, Februari 07, 2015  
Berikut ini adalah tanya jawab dan rincian pertanyaan beserta jawabannya, pertanyaan-pertanyaan ini juga sering penulis dapatkan ketika memberikan presentasi dan materi tentang PAUD. Ini adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dalam forum-forum kegiatan PAUD tersebut, baik dari pendidik, pengelola, orang tua atau masyarakat pada umumnya. Seperti berikut ini:

1. Apakah yang dimaksud dengan PAUD ?
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

2. Mengapa program PAUD itu penting ?
Masa anak usia dini merupakan masa emas perkembangannya, banyak pengalaman yang diperoleh anak melalui panca indera akan membuat jaringan otaknya menjadi subur dan berkembang. Kualitas otak anak dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gizi, dan stimulasi/ rangsangan yang diterima anak setiap hari melalui panca inderanya. Rangsangan yang diterima di program PAUD membuat anak siap mengikuti pendidikan selanjutnya.

3. Mengapa sekarang banyak PAUD Di berbagai wilayah dan daerah di Indonesia?
Bertumbuh suburnya PAUD di Indonesia karena PAUD telah menjadi komitmen/kesepakatan nasional untuk memperbaiki kualitas manusia Indonesia agar menjadi generasi yang lebih berkualitas, setiap anak perlu mengikuti pendidikan sejak usia dini.

4. Sejak kapankah program PAUD Di Indonesia dimulai dalam skala besar oleh pemerintah?
Sejak terbentuknya Direktorat PAUD (saat itu PADU) pada tahun 2001

5. Apakah anak saya yang masih berusia satu tahun perlu dimasukan ke lembaga PAUD?
Ya, agar mendapatkan layanan pendidikan dan pengasuhan sejak dini yang optimal. Anak-anak usia 0-2 tahun dapat mengikuti layanan pengasuhan bersama di Pos PAUD seminggu sekali bersama orang tuanya; pada usia 2-4 tahun dapat mengikuti layanan KB 2 - 3 kali/minggu; pada usia 4-6 tahun dapat mengikuti layanan TK/RA. Sebaiknya anak dimasukan ke SD/MI setelah berusia 7 tahun atau sekurang-kurangnya setelah 6 tahun.

6. Bagaimana akibat kalau anak kurang memperoleh layanan PAUD PADA usia dini ?
Perkembangan jaringan otak tidak optimal dan sebagian sel otaknya akan mati/musnah sehingga mempengaruhi kecerdasan dan kecakapan psikis lainnya.

7. Apa sajakah bentuk layanan PAUD ?
  1. Taman Kanak-kanak atau TK, merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak usia 4-6 tahun.
  2. Raudatul Athfal atau RA, merupakan salah satu bentuk satu PAUD dengan kekhasan agama Islam bagi anak usia 4-6 tahun.
  3. Kelompok Bermain atau KB, merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak usia 2 - 4 tahun dan dapat diperpanjang sampai usai 6 tahun dalam hal di lokasi tersebut belum ada TK/RA.
  4. Taman Penitipan Anak atau TPA merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun bagi keluarga yang berhalangan mengasuh anak karena bekerja atau sebab lain.
  5. Pos Pendidikan Anak Usia Dini atau Pos PAUD merupakan salah satu bentuk satuan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun yang penyelenggaraannya diintegrasikan dengan layanan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB). Pos PAUD dikategorikan sebagai Satuan PAUD Sejenis. Selain itu masih ada bentuk-bentuk satuan PAUD sejenis lainnya seperti PAUD berbasis Taman Pendidikan Al-Qur'an (PAUD-TPQ), PAUD Berbasis Pelayanan Anak Agama Kristen (PAUD-PAK), dan PAUD Berbasis Bina Iman Anak (BIA).

8. Apakah perbedaan antara TK dan PAUD ?
PAUD merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dapat di selenggarakan dalam bentuk TK/RA, KB, TPA, dan SPS. Dengan demikian, TK merupakan salah satu bentuk layanan PAUD.

9. Mengapa beberapa layanan PAUD tersebut memiliki sasaran usia yang sama?
Berbagai bentuk satuan PAUD tersebut dimaksudkan sebagai alternatif untuk memberikan pilihan kepada masyarakat bentuk layanan mana yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada.

Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK)RAudhatul Atfal (RA) dan bentuk-bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 4 - 6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 0 - 2 tahun,  2-4 tahun, 4-6 tahun dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0-6 tahun; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2 - 4 tahun dan 4 - 6 tahun.

10. Apa yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam memilih PAUD bagi pendidikan anaknya?
Pilih lembaga yang pembelajarannya melalui bermain dan memberikan stimulasi/rangsangan pendidikan kepada anak sesuai tahap perkembangannya karena naak belajar melalui apa yang didengar, dilihat, dicium, diraba/sentuh, dan dirasakannya. Jangan paksa anak untuk menguasai materi pelajaran sekolah dasar seperti membaca, menulis dan berhitung karena belum saatnya.

Jumat, 23 Januari 2015

KATA KUNCI - KEY WORD BLOG ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR

    Jumat, Januari 23, 2015  
Dalam weblog blog anak paud bermain belajar ini kita akan menemukan beberapa kata-kata kunci-key word yang dapat ditemukan dipencarian blog dan website Internet, baik melalui google, yahoo, bing, MSN, dll. Kata-kunci atau key word ini berupa : (1) PAUD, paud, padu, pendidikan anak usia  dini, Pendidikan Anak Usia Dini, , Info Berita Paud (2) anak PAUD, anak paud, paud anak, (3) Bermain, Paud bermain, anak bermain, bermain anak, permainan anak PAUD, (4) Permainan Anak usia Dini, Anak belajar, bermain belajar, anak bermain dan belajar, permainan anak untuk belajar, belajar sambil bermain, (5) Bermain dalam pembelajaran anak, pembelajaran anak sambil bermain, (6) Integrasi permainan anak, anak dan dunia bermain.  (7) dunia anak dan bermain, (8) permainan tradisional, (9) Musik dan lagu anak, Sentra bermain, BCCT, Sentra dan BCCT, (9) Bayi dan Balita, Buku Panduan, (10) Coretan Ringan PAUD, (11) Dongeng Anak, Download PAUD, (12) Gambar dan Film Anak, (13) Ibu Hamil, (14) Bunda PAUD,  (15) Jurnal Ilmiah Online, Makalah PAUD Skripsi Tesis PAUD, PG PAUD, (15a) Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, (16) Lembaga PAUD, (17) Melipat Kertas (Origami), (18) Menu Makan Anak, (19)  Otak Anak , (20) Program Pembelajaran PAUD, (21) Seni Musik Lagu Untuk Anak (22) Tips Merawat Mendidik Anak, (23) Tulisan Indah PAUD, (24) Tulisan Popular paud,  (25) Lembag PAUD, simbol lambang paud pelang dan stempel. 

- Lagu-lagu teradisional untun dinyanyikan di PAUD
- PAUD nusantara
- PAUD Pendidikan anak usia dini 
- Lembaga Paud
- Landasan strategis PAUD
- Anak usia dini
- Hukum dan perlindungan anak
- Paud terpadu
- PAUD TK Taman kanak-kanak
- RA Raudathul Atfhal
- pendidik PAUD, Guru PAUD, GURU TK
- PG TK Dinas Pendidikan 
- PAUDNI
- guru paud berprestasi

 

Sabtu, 10 Januari 2015

CATATAN PENTING TENTANG HAK ANAK DAN PENGASUHAN YANG BAIK

    Sabtu, Januari 10, 2015  
Kita tentunya telah mengetahui dan menyadari, anak merupakan anugerah Ilahi sekaligus amanah bagi kita untuk diasuh, dibesarkan dan dididik sehingga mereka menjadi generasi muda yang sehat, cerdas, tangguh, berbudi luhur dan mampu meneruskan cita-cita bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kebutuhan dasar anak harus dipenuhi, antara lain kebutuhan akan kasih sayang dan perlindungan, gizi, kesehatan, pendidikan, pengasuhan, bermain dan rekreasi; serta lingkungan yang sehat. Upaya memenuhi kebutuhan dasar anak ini harus dilakukan sejak usia dini, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.

Dalam hal memenuhi kebutuhan dan hak anak, maka Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan ”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Disamping itu, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mengacu kepada Convention on The Rights of the Child – Konvensi Hak-hak Anak; juga menyebutkan bahwa ”Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

Karena itu adalah sangat penting untuk kita pehatikan baik sebagai orang tua, pendidik dan masyarakat pada umumnya, bahwa hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan pengasuhan dan pendidikan yang terbaik.

Senin, 05 Januari 2015

ALASAN LAIN MENGAPA ANAK TK PAUD TIDAK BOLEH CALISTUNG

    Senin, Januari 05, 2015  
Tidak bosan-bosannya penulis, memposting tulisan seperti ini, karena masalah ini memang telah menjadi momok, menjadi dilema, dan menjadi buah simalakama bagi penyelenggara pendidikan anak usia dini, khususnya diTK PAUD. Masih banyak lembaga-lembaga PAUD yang mempraktikan kegiatan calistung ini dengan vulgar, baik sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Sembunyi jika ada pengawas dan pejabat dinas datang berkunjung kelembaga, terang jika orang tua anak merengek supaya anaknya diajar membaca dan menulis. Buah simalakama bukan?, walaupun sebenarnya sudah tau, menjejali anak Usia Dini dengan calistung itu sangat kejam, menzolimi anak, memberangus hak anak, merontokan potensi-bakat-kecerdasan anak, dan membuat anak cidera mental yang dapat ia bawa hingga masa tuanya.

Alasan -- : )

Salah satu alasan logis yang mungkin bisa diterima otak orang tua dan pendidik, mengapa anak di TK dan PAUD tidak boleh Calistung adalah : Telah Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang theory child, bahwa anak-anak yang dipercepat kerja otak untuk aksara dan angka dalam perkembangan usia dini, diberikan banyak beban pelajaran serius, belajar dan berhitung dengan tekun, justru akan membuat anak menjadi lebih mudah bosan ketika mereka memasuki usia sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah pertama. Bahkan bisa membuat anak drop out sekolah, karena membolos untuk menghindari belajar dan seabrek prilaku nakal lain, karena seharusnya pada masa anak bermain dan mengekplor dunianya malah dicekoki dengan hal-hal yang belum masanya berupa aksara dan angka yang mematikan rasa.

So..bunda, .... jangan calistung ya.. ,yang boleh ajarkan anak pengenalan aksara dan angka..metodenya ada disini !!

Rabu, 17 Desember 2014

PAUD ADALAH PRIMADONA DAN PROGRAM PRIORITAS

    Rabu, Desember 17, 2014  
PAUD, TK, Program Dirjen PAUD
Di jajaran Dirjen PAUDNI, PAUD merupakan primadona dari Direktorat jenderal PAUDNI. Pemerintah mengakui dan menerangkan bahwa PAUD  adalah salah satu program prioritas dari kemendikbud, semenjak terikat oleh komitmen kesepakatan internasional, yaitu Kesepakatan Dakkar tahun 1990. Visi Kemendikbud tahun 2015 adalah mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan sehat. Maksudnya bukan hanya mencetak anak-anak yang memiliki kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan juga memiliki jiwa kompetitif, sehingga mereka siap terjun ke masyarakat dengan segala tantangannya di masa depan.

PAUD adalah pendidikan anak usia 0 - 6 tahun. Meski masih ba nyak masyarakat yang tidak memasukan anaknya di PAUD pada usia 2 tahun pertama, diharapkan setidaknya anak-anak harus didorong untuk masuk TK. "Ke depan, kita berusaha supaya TK menjadi satu pendidikan yang formal. Bahkan sekarang sudah menjadi PAUD formal.

Semua aspek yang berkaitan dan bersentuhan langsung dengan PAUD, menjadi sasaran prioritas dalam hal peningkatan mutu PAUD. Salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualifikasi para pendidikan PAUD. Target yang diharapakan di tahun 2020 semua guru TK harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1.

Sumber : Dirjen PAUDNI 2013

Rabu, 29 Oktober 2014

MASUK SD DENGAN MENCURI START DI PAUD MERUGIKAN ANAK

    Rabu, Oktober 29, 2014  
Kali ini admint mencoba menulis ulang sebuah artikel yang menarik dan dapat menjadi bahan renungan bagi terutama para guru, pendidik PAUD, dan orang tua kita, yang menitipkan anak-anaknya di lembag-lembag PAUD khususnya tentang dilematika mengajar membaca dan menulis pada Anak Usia Dini di PAUD dan TK tersebut. sebagai berikut :

Apakah Anda gelisah kalau si 5-6 tahun belum bisa baca tulis dan berhitung?
Kalau jawabannya "ya", selamat bergabung bersama 61,5% responden nakita. Padahal, mereka atau mungkin Anda tahu lulusan TK tidak diwajibkan dapat membaca. Toh ini bak buah simalakama. Kalau si kecil tidak diajarkan membaca, menulis dan berhitung (calistung), bisa-bisa ia tidak lolos tes masuk ke SD favorit.

Memang, sih, seperti dikatakan sebuah sumber di SD swasta favorit, tes calistung bukan merupakan pokok dari keseluruhan tes. Meskipun anak belum mampu calistung bukan berarti dia langsung gagal. "Masih banyak penilaian lain yang akan menentukan apakah anak akan diterima atau tidak," ujar salah seorang staf penguji ini. Misalnya, tes motorik halus, kasar, auditori, visual, daya pikir, dan bahasa. "Hanya, bila anak mampu calistung, maka ada nilai tambah yang mungkin akan membuatnya lebih berpeluang untuk diterima. Kalaupun tidak lulus lebih cenderung karena anak tidak bisa diajak komunikasi, pemalu, egonya tinggi, dan kemandiriannya sangat rendah. Lagi pula tes ini dilakukan mengingat banyaknya peminat yang ingin masuk sehingga mau tidak mau harus ada seleksi."

Hal yang sama juga dilakukan oleh salah satu sekolah favorit yang ada di kawasan Depok. Menurut sumber yang merupakan staf litbang di sekolah tersebut, calistung termasuk tes yang diujikan di sekolah ini. Namun, lanjutnya, kemampuan anak dalam calistung tidak menentukan dia akan diterima di sekolah tersebut. Begitu pula sebaliknya. Jika kemampuan calistungnya bagus tapi kemandiriannya sangat kurang, mungkin saja anak tidak lulus. Boleh dibilang, tes ini hanya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam hal calistung.

Salah satu pengajar SD swasta di Grogol Jakarta Barat pun mengakui tes calistung yang diadakan di sekolah hanya sebagai proses seleksi saja mengingat banyaknya peminat yang ingin masuk. Tentu, seleksi yang dilakukan tidak terlalu formal, tetap memerhatikan sifat anak yang masih ingin bebas dan tidak ingin ditekan.
Terlepas bahwa calistung hanya merupakan salah satu materi tes seleksi SD yang tidak menentukan kelulusan, pada kenyataannya sekolah-sekolah favorit menginginkan murid-murid yang berkompetensi tinggi. Logisnya, kalau bisa menjaring murid yang sudah lancar calistung dasar, untuk apa susah-susah mengajari anak yang kemampuannya lebih rendah?

Lihat saja pelajaran anak-anak kelas 1 SD sekarang. Di minggu-minggu pertama sekolah, mereka langsung dihadapkan pada lembar-lembar padat teks yang menuntut kemampuan membaca. Bayangkan kalau si anak belum mampu dan gurunya menuntut demikian, sudah dapat dipastikan ia bakal merasa tertekan.

Siapa yang salah dalam keadaan ini? Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia yang mencakup kelompok bermain dan taman kanak-kanak sebenarnya tidak mencatumkan pengajaran baca tulis berhitung. Sampai-sampai, Dra. Diah Harianti, M.Psi, Kepala Pusat Bagian Kurikulum Balitbang Depdiknas, menyebut tuntutan calistung di TK dan seleksi masuk SD sebagai "kecurangan". Toh, anjing menggonggong kafilah berlalu. Anak-anak yang sudah mampu calistung mendapat kans lebih besar saat mengikuti tes masuk SD. Inilah bedanya kurikulum dengan kenyataan. Tidak heran kalau kemampuan calistung menjadi target kebanyakan orangtua yang anaknya baru duduk di TK bahkan di playgroup. Alasan mereka, kompetisinya makin ketat, bukan?

Tes seleksi masuk SD pun, kata Diah, amat tidak disarankan karena setiap anak Indonesia wajib bersekolah dan bisa bersekolah di mana pun. Tes masuk hanya untuk mengetahui latar belakang masing-masing murid agar guru dapat memahami kondisi mereka demi tercapainya tujuan pembelajaran kelak. Padahal, di SD-SD favorit berlaku sistem seleksi.

Sayangnya, seperti diakui Diah, tidak ada sanksi untuk pelanggar aturan tersebut. Beberapa SD swasta umpamanya banyak yang sudah menentukan ciri khasnya sendiri. "Pemerintah sebenarnya sudah pernah membuat surat edaran berisi imbauan bahwa tidak boleh ada penyelenggaraan tes masuk SD dan pengajaran baca-tulis di TK. Hanya saja memang tidak ada tindakan berupa sanksi." Alasannya, masing-masing sekolah memiliki hak otonomi, sehingga Depdiknas tidak dapat berbuat banyak. Lo? Jadi, Diah menyerahkan semuanya kembali kepada para orangtua.

Sumber : Disunting dari Majalah Nakita, dengan sedikit perubahan dan penambahan !!.

Labels

About us

Text Widget

Common

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

Labels

About Us

Berita Terbaru

FAQ's

© 2014 filejamil. Designed by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.