Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

GilaBola+

filejamil.cf. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pilpres 2019+

Video Terpopuler

detikNews

Berita Utama

Kategori Berita

FAQ's

Ads

Ads
detikcoy

Tag Populer

Tampilkan postingan dengan label Elektronik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Elektronik. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Januari 2017

TATA CARA TERLENGKAP MEMBANGUN SOUND SISTEM ORGAN TUNGGAL KEYBORD

    Senin, Januari 16, 2017  
Panduan Lengkap Membangun Sound System Lapangan Profesional

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang Panduan Lengkap Membangun Sound System Lapangan Profesional,saya sampaikan bahwa semua pembahasan disini bukanlah suatu ketentuan namun hanya untuk pertimbangan dalam merencanakan membangun satu set sound sound system,karena artikel ini adalah asumsi dan pengalaman pribadi jadi silahkan mencari referensi lain sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan.

Kalau kita sudah memahami dan menentukan ketiga faktor dalam merencanakan membangun sound system lapangan,yang telah saya bahas sebelumnya Disini,sekarang kita mengenali lebih lengkap peralatan sound system yang dibutuhkan seperti :

Peralatan dasar sound system
- Power Amplyfier
- Audio Mixer
- Microphone
- Speaker
- Standing Microphone (Tiang Mic)
- Kabel Speaker
- Kabel jack to jack
- CD/DVD player

Peralatan tambahan meningkatkan kualitas audio
- Equaliser
- Crossover aktif
- Sound effect
- Audio Compressor
- Audio Destroyer

Lain-lain
- Roll Kabel Listrik
- Stabiliser Tegangan Listrik
- Q-Up (Power Amplyfier Keyborad,Guitar)
- Hardcase
- Snack Kabel (Kabel FOH)
- Genset

Namun sebelum memutuskan membeli semua peralatan di atas,kita perlu menentukan dahulu “ACARA APAKAH YANG NANTI AKAN DILAYANI”,hal ini sangat penting karena berhubungan dengan jumlah dan type barang yang harus kita beli dan juga budget,sebagai contoh dan sekaligus menjawab pertanyaan seorang sahabat di Cilacap Jawa Tengah yang minta saran membangun satu set sound system kecil untuk keyboard tunggal (seorang player Keyboard,MC dan 3 orang penyanyi),yaitu minimal peralatan yang dibutuhkan adalah sound system dasar seperti:

- 2 buah Power Amplyfier,daya 2 x 1000 watt atau lebih.
Satu buah untuk monitor di panggung dan yang lainnya untuk keluar.

- Audio Mixer minimal 8 channel atau lebih
- 4 buah microphone plus kabel maksimal 10 meter
Jumlah minimal seandainya menampilkan 3 orang artis yang tampil bersama dan satu buah untuk MC,panduannya bisa anda pelajari Disini.

- 2 buah speaker monitor minimal 12” dilengkapi driver (Tweater),atau lebih baik yang 15”,ditambah 2 set speaker untuk keluar dengan system 3 way (Low,Mid,Hight) dengan ukuran speaker low 12"/15”,Midle 12” dan driver 4” dan lebih baik mempergunakan crossover pasiv.

Jadi kebutuhan speaker 4 x 12”,2 x 15” dan driver 4 x 4”,dan sangat membantu bila mempergunakan keyboard power amplifier (Q-Up).

- 4 buah standing microphone vocal (Tinggi)
- Kabel speaker, 2 x 15 meter untuk speaker luar dan 2 x 10 meter untuk speaker monitor,hal ini di asumsikan panggung ukuran kecil yang biasanya 4 x 4 x 1 meter dan soundman/operator diatas atau samping panggung.

Dalam hal ini untuk pemasangan speaker luar perlu cara khusus karena soundman/operator ada di dekat panggung dan di atas panggung hanya ada 2 buah speaker monitor jadi lebih baik pemasangan speaker luar berada tengah-tengah samping kiri kanan panggung dengan jarak tidak lebih 5 meter dari pinggir panggung (sedikit mengarah ke panggung),hal ini untuk memudahkan pengontrolan audio dan menyeimbangkan suara di panggung.

- 4 x 1,5 meter kabel jack to jack (Dari Audio Mixer Ke Power Amplyfier), dan 2 x 10 meter untuk keyboard ke Audio Mixer.
- 1 unit Roll Kabel listrik minimal 6 lubang.

Ataupun dengan peralatan system output speaker yang sangat simple dan tentunya untuk merek dan type bisa disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki,yang sangat cocok dengan ruangan terbatas (Indoor).

Catatan
*Type dan jenis speaker atau box speaker bisa mempergunakan yang aktif (sudah dilengkapi power amplyfier) ataupun yang pasif (membutuhkan power amplyfier external).

Mungkin salah satu contoh pembahasan di atas jauh dari sempurna,akan tetapi mudah-mudahan sedikit membantu bagi anda yang saat ini ingin merintis membangun satu set sound system lapangan secara bertahap dan mudah bila menambahkan peralatan lain dikemudian hari (Expansi) ,ya..m

Rabu, 16 Desember 2015

Merakit Power Amplifier

    Rabu, Desember 16, 2015  


Bismillah..Alhamdulillah..
Power Amplifier merupakan perangkat elektronik yang tidak bisa dilepaskan dalam sistem audio, baik itu yang profesional maupun yang biasa,,karena perangkat ini berperan untuk menggerakan speaker yang nantinya sumber bunyi yang kita punya bisa dinikmati oleh pendengar.
Pada saat ini kebetulan saya sedang merakit sound system kecil kecilan untuk acara pengajian atau hajatan.
Adapun ragkaiannya saya coba beberapa kit yang telah tersedia dipasaran tetapi dengan komponen yang qualitas bagus supaya nois bisa ditekan semaksimal mungkin bahkan sampai "nol"..
Inilah susunan yang saya buat mulai dari box sampai selesai :


Box power yang saya gunakan X005
Box ini hanya muat utuk trafo 10 Amp,jadi saya gunakan untuk power midle dan monitor.

 Deretan transistor SANKEN yang akan saya gunakan utuk transistor final power yang saya buat.

 Kit Power Ampli sebagai drivernya ,saya menggunakan HEAVY DUTY POWER AMPLIFIER.

 Transistor SANKEN dari dekat menggunakan 2SA1216 dengan pasangannya 2SC2922.

 8 SANKEN yang telah dirangkai dengan Driver power HEAVY DUTY.


Selesai sudah bagian power amplifier saya rakit dan ditempatkan di box X005.
Selanjutnya tinggal merangkai bagian Power Supply,yang nantinya akan ditempatkan di bagian box yang masih kosong.Tetapi karena saya lupa foto sewaktu merangkai bagian ini,maka saya gantikan gambarnya dengan tahapan power suply power yang saya rakit satu lagi,yang memang saya rakit bersamaan.

 Trafo yang digunakan (disini saya meggunakan foto dari power yang satumya lagi 20 Amp)sedangkan untuk yang box power diatas saya gunakan 10 Amp.
 Elco yag saya gunakan 6x10.000 mfd da diaoda 35 Amp.

Gambar diatas komponen-komponen yang digunakan untuk bagian power suply.


Bagia power suply yang telah dirakit dan difoto terlihat bagian Speaker Protector.kalau diperbesar seperti gambar dibawah ini :

 Diatas adalah tahapan tahapan perakitan power Amplifier yang saya buat,sedangkan setelah jadinya seperti dibawah ini :




Akhirnya selesai juga merakit power amply,Selanjutnya kita tinggal tes power amply kita dengan menggunakan speaker,kebetulan saya baru mempunyai speaker ACR  sepasang ukuran 15 inch 350 watt,dan hasilnya alhamdulillah baik sesuai harapan.
Untuk kit yang menggunakan POWER HEAVY DUTY karakter suara cukup kaya, semua nada keluar,dan cukup halus mungkin karena pegaruh dari penguat depan yang meggunakan IC opamp,power amply ini saya akan gunakan untuk control atau terpadu dengan speaker yang saya punya saat ini sepasang ACR 15 inch dengan menggunakan tweeter jenis horn.
Kekuatan power yang saya buat ini -/+ 2x400 watt dengan perkiraan hitungan W=VxA ,Tegangan yang saya gunakan pada power ini 50 volt DC dengan Trafo 10 Amp,jadi 50x10=500 watt,tetapi karena saya menggunakan 2pasang sanken,yangmana sepasang sanken mempunyai kemampuan 200 watt,jadi daya yang dihasilkan hanya 2x400 watt,saya sengaja memakai 2pasang sanken tidak 3pasang tiap chanel supaya ada persediaan tenaga di power suply sebayak 100 watt agar power tidak kedodoran sewaktu volume besar dan speaker yang saya gunakanpun hanya 350 watt,jadi sesuailah dengan keperluan speaker saya.

Hehe..bahkan tak disangka power ini sudah langsung menghasilkan uang,karena dirental oleh teman untuk acara sholawatan pada syukuran anaknya yang dipimpin oleh Habib Naqib Alyamani.
Dengan tambahan Mixer 16 chanel,Parametic tone control,dan speaker 15 inch.

Alhamdulillah......

Jumat, 20 Desember 2013

Transistor

    Jumat, Desember 20, 2013  

Transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor). Dengan ketiga elektroda (terminal) tersebut, tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya.
Pengertian transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni “transfer” yang artinya pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dengan demikian transistor dapat diartikan sebagai suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu.

Jenis-jenis Transistor dari Fungsi Transistor

Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktik mereka pada tahun 1958. Transistor termasuk komponen semi konduktor yang bersifat menghantar dan menahan arus listrik.Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N. Transistor NPN adalah transistor positif dimana transistor dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Sedangkan transistor PNP adalah transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negatif.

Macam-macam Transistor dari Fungsi Transistor

Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting untuk memperoleh kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika. Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah sebagai berikut:
Sebagai sebuah penguat (amplifier).
Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Stabilisasi tegangan (stabilisator).
Sebagai perata arus.
Menahan sebagian arus.
Menguatkan arus.
Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog ini meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa diantara transistor dapat juga dirangkai sedemikian rupa sehingga fungsi transistor menjadi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

JENIS-JENIS TRANSISTOR


Jenis-Jenis Transistor dan cara kerja transistor pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu; Transistor Bipolar (dwi kutub) dan Transistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor).


      Transistor Bipolar adalah jenis transistor yang paling banyak di gunakan pada rangkaian elektronika. Jenis-Jenis Transistor ini terbagi atas 3 bagian lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif). Sehingga menurut dua formasi lapisan tersebut transistor bipolar dibedakan kedalam dua jenis yaitu transistor PNP dan transistor NPN.


      Masing-masing dari ketiga kaki jenis-jenis transistor ini di beri nama B(Basis), K (Kolektor), dan E (Emitor). Fungsi transistor bipolar ini adalah sebagai pengatur arus listrik (regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat membatasi arus yang mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis transistor, PNP atau NPN).


Di bawah ini Gambar dan jenis-jenis transistor :



Ganbar 1. jenis-jenis transistor


      T sistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor) merupakan jenis transistor yang juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G). Cara kerja transistor ini adalah mengendalikan aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui tegangan yang diberikan pada terminal Gate.


      Perbedaan antara transistor bipolar dan transistor FET adalah jika transistor bipolar mengatur besar kecil-nya arus listrik yang melalui kaki Kolektor ke Emiter atau sebaliknya melalui seberapa besar arus yang diberikan pada kaki Basis, sedangkan pada FET besar kecil-nya arus listrik yang mengalir pada Drain ke Source atau sebaliknya adalah dengan seberapa besar tegangan yang diberikan pada kaki Gate.


      Selain di gunakan sebagai penguat, transistor digunakan sebagai saklar.Caranya adalah dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka.


      Fungsi transistor adalah sebagai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal.


Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :


1.     Uni Junktion Transistor (UJT)

2.     Field Effect Transistor (FET)
3.     MOSFET


1. Uni Junktion Transistor (UJT)






Gambar 2. symbol dan gambar transistor type UJT


Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.


2. Field Effect Transistor (FET)




Gambar 3. symbol dan gambar transistor type FET


Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.

Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET(MOSFET).

3. MOSFET




Gambar 4.symbol dan gambar  transistor type  MOSFET


MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah. Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.


CARA KERJA SEMIKONDUKTOR


Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.


Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.

Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.

Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.


Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).


Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.


Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.


Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.


Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.


Kelas Transistor

penguat transistor,kelas penguat transistor,penguat kelas A,penguat kelas B,penguat keas AB,karakteristik penguat kelas A.karakteristik penguat kelas B,karakteristik penguat kelas AB,grafik garis beban penguat kelas A,grafik titik kerja penguat kelas B,titik kerja penguat kelas AB,titik kerja penguiat transistor,formulasi penguat transistor,rangkaian penguat kelas A,rangkaian penguat transistor kelas AB,rangkaian penguat kelas B,titik kerja transistor,titik kerja penguat transistor
1. Penguat Kelas A
ICsat = VCC/RC+RE
IB = VB/RB
VCE cutoff = VCC
VB = VCC.R2/R1+R2
RB = R1.R2/R1+R2
Sifat-sifat penguat transistor kelas A :
  • dirangkai secara common emiter
  • digunakan untuk daya yang sedang <10watt
  • input dan output berbeda 180o
Grafik titik kerja penguat transistor kelas A :
penguat transistor,kelas penguat transistor,penguat kelas A,penguat kelas B,penguat keas AB,karakteristik penguat kelas A.karakteristik penguat kelas B,karakteristik penguat kelas AB,grafik garis beban penguat kelas A,grafik titik kerja penguat kelas B,titik kerja penguat kelas AB,titik kerja penguiat transistor,formulasi penguat transistor,rangkaian penguat kelas A,rangkaian penguat transistor kelas AB,rangkaian penguat kelas B,titik kerja transistor,titik kerja penguat transistor
Misalkan:
VCC = 15V
R1 = 33k
R2 = 33k
RC = 1k
RE = 100
Maka :
ICsat = 15V/1k+100=0.013A = 13mA
VB = 15V.33k / 33k+33k = 7.5V
RB = R1.R2 / R1+R2 = 33k.33k / 33k+33k = 16500 ohm = 16k5
IB = VB / RB = 7.5V / 16500 = 0.00045A=0.45mA
   Karakteristik :

  • Efisiensi= 25%, 75% panas. Sehingga pada penguat kelas A perlu ditambahkan pembuang panas seperti heatsink atau dengan menambahkan resistor di kaki emitter.
  • Cocok digunakan untuk modulasi amplitude :AM, ASK, QAM.
  • Lineritas paling bagus.
  • Terjadi perbedaan fasa 180 derajat.
  • Nilai penguatannya >0,7 dengan catatan gelombang keluaran tidak boleh cacat.
  • Ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor akan tetap mengkonsumsi arus listrik.
  • Sinyal keluarannya bekerja aktif
  • Fidelitas yang tinggi.
  • Bentuk sinyal keluarannya sama persis dengan input.
  • Efisiensi yang rendah (25%-50%).
  • Transistor selalu ON sehingga sebagian besar sumber caru daya terbuang menjadi panas.
  • Transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan pendingin ekstra (misalnya heatsink yang lebih besar).
  • Cocok digunakan pada penguatan berdaya kecil.
     Fungsi :

     Penguat kelas A cocok digunakan pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yangkecil. Pecinta audio percaya bahwa penguat audio Kelas A memberikan mutu suara yang tinggi karena bekerja pada kawasan linier dan lebih dan lebih menyukai menggunakan tabung elektron ketimbang transistor.



penguat (amplifier ) kelas B



Amplifier kelas B hanya dapat menguatkan setengah siklus (180°) dari sinyal input, sehingga apabila inputnya gelombang sinus maka sinyal outputnya berupa setengah gelombang. Hal ini disebabkan karena titik kerjanya berada pada daerah cut-off (mati), ICQ = 0.

Pada aplikasi penguat sinyal audio amplifier kelas B selalu dikonfigurasikan secara push-pull, yaitu dengan menggabungkan dua amplifier kelas B yang masing-masing penguat menguatkan setengah gelombang input, sehingga bisa diperoleh sinyal output yang penuh dimana masing-masing penguat bekerja secara bergantian sesuai dengan polaritas ayunan sinyal input. Diagram blok amplifier push-pull dapat dilihat pada gambar berikut.

Diagram Blok Amplifier Push-Pull
Diagram Blok Amplifier Push-Pull,teori amplifier push pull,definisi amplifier push pull,amplifier push-pull,amplifier kelas B push-pull,amplifier push-pull kelas B

Variasi amplifier push-pull yang paling populer adalah amplifier push-pull dengan trafo input dan output, simetri komplementer, komplementer semu, dan lain sebagainya. Gambar dibawah adalah contoh rangkaian dasar amplifier push-pull kelas B dengan menggunakan trafo input dan output.

Rangkaian Dasar Amplifier Push-Pull Kelas B
Rangkaian Amplifier Push-Pull Kelas B,rangkaian amplifier kelas B,rangkaian amplifier push pull,power amplifier push pull,power amplifier kelas B,rangkaian power amplifier kelas B pushh pull
Rangkaian Amplifier Push-Pull Kelas B,rangkaian amplifier kelas B,rangkaian amplifier push pull,power amplifier push pull,power amplifier kelas B,rangkaian power amplifier kelas B pushh pull

Garis Beban DC Dan AC Amplifier Push-Pull Kelas B
Garis Beban DC Dan AC Amplifier Push-Pull Kelas B,karakteristik amplifier kelas B,karakteristik amplifier push-pull,titik kerja power amplifier push pull,garis beban AC power kelas B,gris beban DC amplifier push pull
Garis Beban DC Dan AC Amplifier Push-Pull Kelas B,karakteristik amplifier kelas B,karakteristik amplifier push-pull,titik kerja power amplifier push pull,garis beban AC power kelas B,gris beban DC amplifier push pull

Prinsip kerja rangkaian amplifier push-pull kelas B secara grafis dapat dilihat melalui bentuk gelombang beberapa besaran arus pada rangkaian seperti terlihat pada gambar berikut.

Bentuk Gelombang Sinyal Input Dan Arus Amplifier Push-Pull Kelas B
Gelombang Pada Amplifier Push-Pull Kelas B,sinyal input amplifier push pull,output power amplifeir kelas B,output power push-pull,gelombang power push pull,bentuk sinyal amplifier pusl-pull
Gelombang Pada Amplifier Push-Pull Kelas B,sinyal input amplifier push pull,output power amplifeir kelas B,output power push-pull,gelombang power push pull,bentuk sinyal amplifier pusl-pull

Trafo input pada rangkaian amplifier push-pull kelas B diatas berfungsi sebagai pembelah fasa. Terminal skunder pada ujung atas (yang terhubung ke T2) selalu berlawanan fasa dengan terminal pada ujung bawah (yang terhubung ke T1). Sedangkan fungsi utama trafo output adalah sebagai penyesuai impedansi, dari impedansi transistor yang tinggi ke impedansi beban yang umumnya rendah.

Perhitungan daya pada amplifier push-pull kelas B adalah sebagai berikut. Daya rata-rata pada beban RL yang disebabkan oleh adanya sinyal ac (PL) adalah :

P_{L}=\frac{Ic_{m}^2\cdot R_{L}'}{2}

dimana Icm adalah harga puncak atau harga maksimum dari sinyal output ic. Daya pada beban akan maksimum apabila :
Ic_{m}=\frac{VCC}{R_{L}'}

Sehingga diperoleh daya ac maksimum (PL,mak) sebagai berikut :

P_{L,mak}=\frac{VCC^2}{2R_{L}'}

Dan daya rata-rata yang di konsumsi dari catu daya (PCC) adalah :

PCC=VCC\cdot Idc

Karena pada saat tidak ada sinyal output, arus dari catu daya tidak mengalir, maka bentuk gelombang arus dari catu daya yang di konsumsi power transistor adalah sama seperti bentuk gelombang sinyal output amplifier tersebut.

Dengan demikian besarnya arus rata-rata dari catu daya adalah :

Idc=(2/\pi )Ic_{m}

Sehingga daya rata-rata (PCC) adalah :

PCC=VCC\cdot (2/\pi )Ic_{m}

Dan daya rata-rata makasimum adalah :

PCC_{mak}=\frac{2VCC^2}{\pi R_{L}'}

Sehingga dapat diketahui besarnya efisiensi daya (η) sebagai berikut :

\\eta =\frac{P_{L}}{P_{CC}}=\frac{Ic_{m}^2(R_{L}'/2)}{VCC(2/\pi )Ic_{m}}=\frac{\pi}{4}\cdot \frac{Ic_{m}}{VCC/R_{L}'}
Efisiensi daya maksimum terjadi pada saat Icm = VCC/RL’

\eta_{mak}=\frac{\pi}{4}=78,5%

dan daya pada kolektor kedua power amplifier (2 transistor) (2PC)adalah :

2P_{c}=VCC(2/\pi)Ic_{m}-Ic_{m}^2(R_{L}'/2)
Dimana disipasi daya maksimum transistor adalah :

Ic_{m}=(2/\pi)(VCC/R_{L}')

Sehingga harga daya daya pada kolektor kedua power amplifier (2 transistor) (2PC) menjadi :

2P_{C,mak}=\frac{2\cdot VCC^2}{\pi^2\cdot R_{L}'}

Sehingga untuk masing-masing transistor daya maksimumnya adalah :

P_{C,mak}=\frac{VCC^2}{\pi^2\cdot R_{L}'}
Pada sinyal output yang dihasilkan amplifier push-pull kelas B terdapat cacat silang atau crossover distortion. Cacat ini terjadi karena ketidak linieran karakteristik transistor pada awal kerjanya, yaitu antara titik mati hingga cut-in. Bentuk gelombang output dengan cacat silang dimaksud adalah sebagai berikut.

Bentuk Cacat Dari Output Amplifier Push-Pull Kelas B
Cacat Sinyal Pada Amplifier Push-Pull Kelas B,crossover distortio power kelas B,cacat sinyal power kelas B,cacat cros over pada amplifier kelas B
Cacat Sinyal Pada Amplifier Push-Pull Kelas B,crossover distortio power kelas B,cacat sinyal power kelas B,cacat cros over pada amplifier kelas B

Untuk mengatasi adanya cacat silang tersebut, amplifier push-pull perlu diberi bias pada daerah cut-in. Dengan adanya tegangan bias yang kecil ini, maka amplifier beroperasi pada kelas AB. seperti terlihat pada rangakaian berikut.



Modifikasi Rangkaian Amplifier Push-Pull Kelas B
Modifikasi Amplifier Push-Pull Kelas B ke AB,solusi distorsi pada power kelas B,mengatasi cacat sinyal power kelas B,menghilangkan cacar cross over amplifier kelas B

Sekian dari saya dan semoga bermanfaat......

Labels

About us

Text Widget

Common

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

Labels

About Us

Berita Terbaru

FAQ's

© 2014 filejamil. Designed by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.