Judul : Memahami Tindakan Kelas (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Abstrak : In a learning process, which is important, both to educators and to other participants of learners themselves, that is learning to humanize humans. Moreover, learning is performed to educators, the course should provide more philosophical meaning as provision of learning to the educators. Whith a full understanding of actio research, implemented in the process of human learning,the course will present learner are competentand virtuous character. Understanding Class Action Research Model broken eggs is just one way in studying classroom action research, of course there are many other ways that can be used.
Keywords: actions research
I. PENDAHULUAN
Dalam proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas, faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah mutu pelaksana penelitian dalam hal ini tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang bersangkutan. Ada tiga kategori kondisi pendidik dan tenaga kependidikan kegiatan yang bermutu. Pertama, pendidik yang mengantongi izasah sarjana non Pendidikan/PGPAUD, kedua pendidik yang mengantongi gelar sarjana jurusan Pendidikan/PGPAUD, serta pendidik yang belum meniliki gelar sarjana. Ketiga kategori tersebut membawa konsekuensi yang berbeda-beda saat dilakukan analisis terhadap berlangsungnya kegiatan bermutu dengan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Konsekuensi tersebut adalah terletak pada proses kegiatan pembelajaran.
Perbedaan proses kegiatan pembelajaran disebabkan oleh latar belakang pendidikan yang bersangkutan. Pendidika yang mengantongi gelar sarjana non Pendidikan/PGPAUD berarti belum pernah mendapatkan materi PTK secara formal. Pendidik yang belum mengantongi gelar sarjana, belum pernah mendapatkan materi PTK terstruktur secara formal dan belum pernah menulis karang ilmiah, sementara Pendidik lulusan S-1 Pendidikan/PGPAUD jelas-jelas sudah mendapatkan materi PTK secara formal sekaligus pernah melakukan PTK. Kalaupun mereka pernah mendapatkan pembelajaran PTK, kecuali S-1 Pendidikan/PGPAUD, sifatnya sangat terbatas, bisa jadi hanya sekedar "kabar-kabar" saja.
Pada proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara klasikal dimungkinkan akan terjadi fenomena learning and unlearning. Para pemegang izasah S-1 Pendidikan/PGPAUD tentu terjadi unlearning, mereka mengikuti kegiatan dapat "me-refresh" pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, selain itu juga karena terkait dalam satu rangkaian kegiatan KKG program bermutu.Sementara bagi pendidik selain pemegang gelar S.Pd.Paud diharapkan terjadi pembelajaran secara lebih serius agar pada akhir kegiatan dapat memberikan keluaran/output berupa proposal PTK yang bermutu.
II. PEMBAHASAN
Pendidik dan PTK
Andragogi Sebagai Suatu Keharusan
Penelitian Tindakan Kelas
Implementasi Pemahaman.
Implikasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PAUD pada kegiatan pembelajaran PAUD.
................................................>
III. PENUTUP
Memahami PTK model pecah telur hanyalah salah satu cara dalam mempelajari PTK, tentunya masih banyak cara lain yang bisa dimanfaatkan. Muara dari kegiatan tersebut adalah para pendidik mampu melaksanakan PTK beserta laporannya. Setiap cara tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, yag bagi peserta kegiatan (pendidik) mudah dan menghasilkan pemahaman itulah yang harus dipilih. Oleh karenanya cara pecah telur harus dipaksakan untuk dilaksanakan.
Ada yang lebih urgen dari semua proses pembelajaran baik kepada pendidik peserta kegiatan KKG maupunkepada peserta didik itu sendiri, yakni pembelajaran yang memanusiakan manusia. Apalagi pembelajaran yang dilakukan kepada para pendidik, tentunya harus lebih memberikan makna filosofis sebagai bekal membelajarkan peserta didiknya. Dengan pemahaman terhadap PTK yang utuh, dilaksanakan dalam proses pembelajaran yang manusiawi, tentu akan menghasilkan peserta didik yang kompeten dan berbudi pekerti.
DAFTAR PUSTAKA
Rista, S.A. 2010. Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Purwokerto.
Sudiarto. 1990. Strategi Pembelajaran. Jakarta. Dijen Dikti.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.
Sauharsimi Arikunto. 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Write comments