Ketika sikecil sudah memasuki usia tertentu, sudah saatnya diperkenalkan dengan makanan padat pertamanya. Ada beberapa tanda-tanda di kecil siap untuk menerima makanan padat pertamanya yaitu :
- Bayi mulai mengunyah tangannya atau mencoba memasukan sesuatu ke dalam mulutnya
- Bayi sudah bisa membuka mulutnya saat makanan diarahkan ke padanya
- Bayi tampak gelisah dan rewel karena lapar meskipun sudah diberikan ASI atau susu formula
- Bayi memalingkan wajahnya dari payudara ibu atau dari botol susunya, dan lebih tertarik kepada makanan yang ibu makan.
Jika sikecil sudah memperlihatkan tanda-tanda di atas sudah saatnya ia diberikan makanan padat pertamanya dengan ketentuan disesuaikan jenis dan porsi perkenalannya.
Untuk memperkenalkan makanan padat yang pertama bagi bayi kita, perlu diperhatikan caranya dan beberapa hal penting antara lain :
1. Posisi Badan Si kecil;
Pastikan bahwa si kecil berada pada posisi duduk (minimal setengah duduk atau posisi kepala lebih tinggi dari perutnya), dipangkuan ibu atau di tempat duduk bayi. Jangan membiasakan diri untuk menyuapi si kecil dalam posisi terlentang karena bisa tersedak
2. Sikecil Belajar Menelan;
Pada awalnya mungkin si Kecil akan melepehkan kembali makanan yang ibu suapkan. Ini terjadi karena si Kecil memiliki reflek dorong yang menyebabkan lidahnya mendorong keluar semua yang masuk ke dalam mulutnya. Tetapi beberapa hari kemudian, si kecil sudah mulai bisa menutup mulutnya pada saat sendok berada di dalam mulutnya dan menelan. Selama si Kecil antusias, teruskan untuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Tetapi jika si kecil sudah tidak tertarik lagi, ibu sebaiknya berhenti.
3. Porsi dan Takaran Makan;
Ibu dapat meningkatkan porsi makan si Kecil, secara bertahap, tingkatkan pula frekuaensi pemberian dari 1 kali menjadi 2 atau 3 kali sehari.
4. Cara Melatih Keterampilan Makan;
Jika sudah mulai bisa menggenggam, biarkan si Kecil memegang sendiri sendok atau biskuitnya. Hal ini bisa melatih si Kecil untuk makan sendiri, juga akan membantu mengembangkan motorik halusnya (memasukan makanan ke dalam mulut) dan membantu merangsang pertumbuhan gigi.
5. Penyimpanan Makanan;
Jangan pernah membiarkan kemasan bubur bayi ataupun biskuit yang sudah terbuka, tergeletak begitu saja di atas meja. Simpanlah dalam wadah plastik/ kaca dengan penutup yang rapat supaya rasa, bau dan bentuk bubur ataupun biskuit tidak berubah akibat bersentuhan dengan udara.
Untuk memperkenalkan makanan padat yang pertama bagi bayi kita, perlu diperhatikan caranya dan beberapa hal penting antara lain :
1. Posisi Badan Si kecil;
Pastikan bahwa si kecil berada pada posisi duduk (minimal setengah duduk atau posisi kepala lebih tinggi dari perutnya), dipangkuan ibu atau di tempat duduk bayi. Jangan membiasakan diri untuk menyuapi si kecil dalam posisi terlentang karena bisa tersedak
2. Sikecil Belajar Menelan;
Pada awalnya mungkin si Kecil akan melepehkan kembali makanan yang ibu suapkan. Ini terjadi karena si Kecil memiliki reflek dorong yang menyebabkan lidahnya mendorong keluar semua yang masuk ke dalam mulutnya. Tetapi beberapa hari kemudian, si kecil sudah mulai bisa menutup mulutnya pada saat sendok berada di dalam mulutnya dan menelan. Selama si Kecil antusias, teruskan untuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Tetapi jika si kecil sudah tidak tertarik lagi, ibu sebaiknya berhenti.
3. Porsi dan Takaran Makan;
Ibu dapat meningkatkan porsi makan si Kecil, secara bertahap, tingkatkan pula frekuaensi pemberian dari 1 kali menjadi 2 atau 3 kali sehari.
4. Cara Melatih Keterampilan Makan;
Jika sudah mulai bisa menggenggam, biarkan si Kecil memegang sendiri sendok atau biskuitnya. Hal ini bisa melatih si Kecil untuk makan sendiri, juga akan membantu mengembangkan motorik halusnya (memasukan makanan ke dalam mulut) dan membantu merangsang pertumbuhan gigi.
5. Penyimpanan Makanan;
Jangan pernah membiarkan kemasan bubur bayi ataupun biskuit yang sudah terbuka, tergeletak begitu saja di atas meja. Simpanlah dalam wadah plastik/ kaca dengan penutup yang rapat supaya rasa, bau dan bentuk bubur ataupun biskuit tidak berubah akibat bersentuhan dengan udara.
Tidak ada komentar:
Write comments