makanan pembentuk sel-sel otak anak yang sedang tumbuh. Ada beberapa zat gizi esensial untuk tubuh yang sangat berperan penting terhadap perkembangan otak anak, salah satunya adalah zat besi.
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Zat besi ini sangat diperlukan untuk perkembangan sel syaraf otak. Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah (Hemoglobin) yang berfungsi membawa oksigen ke otak. Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam sel.
Anemia adalah keadaan dimana tubuh kekurangan jumlah sel darah merah, yang bertugas membawa oksigen ke otak dan keseluruh organ serta jaringan tubuh. Anemia terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah (Hemoglobin) sehat yang cukup, atau sering disebut kurang darah. Anemia Defisiensi Zat Besi disebabkan oleh defisiensi Zat Besi atau substansi lain (zat pembentuk darah : zat besi, vitamin B12 dan asam folat).
Anemia Defisiensi Zat Besi dapat berakibat buruk pada perkembangan otak dan kecerdasan anak diantaranya;
- dapat menyebabkan terganggunya perkembangan koordinasi mental maupun motorik (gerak) anak
- mempengaruhi emosi bayi sehingga menjadi penakut, ragu-ragu danpat menghambat proses pembelajaran dan interaksi dengan lingkungan
- mempengaruhi perkembangan intelektual dan sosial anak dikemudian hari.
- kesulitan belajar hal-hal baru dan kesulitan membedakan stimulasi visual atau perhatian
- bermasalah terhadap fokus pembelajaran maupun 'short term memory" (daya ingat jangka pendek)
- terhambatnya perkembangan psikomotorik dan menyebabkan kecerdasan menurun
- menurunnya konsentrasi belajar anak
Tanda-tanda Anak Mengalami Defisiensi Zat Besi Pada Anak Bayi dan Balita
- Anak tampak pucat karena kurang darah
- mudah rewel dan gelisah, pada kasus tertentu anak semakin aktif tidak terkontrol
- pertumbuhan kurang (terganggu)
- intoleransi latihan (kurang aktif dan lemah)
- termogenesis (suhu tubuh tidak normal)
- gangguan kognitif atau tingkat kecerdasan menurun.
Cara Mencegah Defisiensi Zat Besi pada masa-masa Emas perkembangan Otak Anak
- Meningkatkan penggunaan air susu ibu ASI ekslusif
- tidak tergesa-gesa dalam pemakaian susu sapi pada anak hingga usia 2 tahun.
- memberikan makanan yang mengandung besi dan kaya vitamin C pada saat pemberian makanan tambahan di usia 4 - 6 bulan
- memberikan suplementasi untuk mencegah anemia pada anak.
- Kulit Kentang, mungkin kita sudah idak asing jika mendengar kata kentang tapi jika kita harus mengkonsumsi kulitnya ? wah ini jarang terjadi tapi perlu diketahui bahwa kulit kentang memiliki kandungan Zat besi yang baik untuk tubuh.
- Bayam, adalah sayuran hijau yang juga dipercaya banyak mengandung zat besi, dan dapat memberikan nutrisi yang baik bagi anak.
- bayam sangat membantu tubuh kita untuk mengikat zat besi. Dan bayam juga mngurangi gejala anemia.
- Kacang-kacangan memang sudah terkenal sebagai sayuran yang mengandung banyak zat besi. Meski sering dijauhi karena mitosnya yang dapat menumbuhkan jerawat lebih banyak. Tapi
- tahukah? Ternyata kacang-kacangan memiliki zat besi yang banyak. Dalam 100 gram kacang terdapat 5mg zat besi dan 102mg kalsium.
- Daging sapi merupakan bahan makanan hewani yang tinggi zat besi. Seperti daging sapi yang mudah diolah. Dalam 100 gram daging sapi segar mengandung 201 kkal energi, 14 gram lemak,
- dan 2,8 mg zat besi.
- Ikan merupakan santapan yang lezat dan sangat bagus dikonsumsi terutama jenis ikan-ikan laut yang diyakini mengandung kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan jenis ikan sungai. Ikan
- baronang diketahui mengandung zat besi sebanyak 3,8 mg per 100 gram. Selain itu ikan sarden juga mengandung 2,5 mg zat besi per 100 gram.
Pada dasarnya untuk Mencegah Defisiensi Zat Besi pada masa-masa Emas perkembangan Otak Anak, berilah pada anak makanan yang membantu pemenuhan kebutuhan zat besi untuk pembentukan sel darah merah, serta vitamin B1, B2, B6, dan B3.
Sumber : diambil dari berbagai sumber !!
Referensi:
- Joy C McCann JC, Ames BN. An overvew of evidence for a causal relation between ifon deficiency during development and deficits in cognitive or behavioral function. am J Clin Nutr 2007.
- Gordon N. Iron Deficiency and the Intelect Barain and Development, 2003
- www.inspirasisehat.com
Tidak ada komentar:
Write comments