Iklan Halaman Depan

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

GilaBola+

filejamil.cf. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pilpres 2019+

Video Terpopuler

detikNews

Berita Utama

Kategori Berita

FAQ's

Ads

Ads
detikcoy

Tag Populer

Senin, 26 Maret 2012

Pendidikan Luar Sekolah masih Dimarjinalkan Pemda

    Senin, Maret 26, 2012  



logo warna Pendidikan Luar Sekolah  masih Dimarjinalkan PemdaMataram – Guru Besar STKIP Siliwangi Bandung Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M. Pd, menilai pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal masih dimarjinalkan oleh pemerintah daerah karena tidak sinkronnya program pemerintah pusat dengan daerah.
“Luar biasa indah dan runutnya program pemerintah pusat, tetapi manakala program luas sekolah ini masuk ke daerah, pengelolaannya kadang-kadang kurang sinkron,” katanya di sela-sela acara seminar akademik jurusan pendidikan luar sekolah STKIP Siliwangi Bandung, yang digelar di gedung Balai Pengembangan Pendidikan Formal dan Informal (BPPFI) Regional VII Mataram, di Mataram, Selasa.
Ia menilai pendidikan yang sangat ampuh di masyarakat adalah adalah Pendidikan nonformal dan informal (PNFI). Pendidikan luar sekolah tersebut merupakan pendidikan yang paling tua di dunia, sehingga dijadikan sebagai soko guru.
Fungsi dan peran PNFI sangat besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah melalui pendidikan luar sekolah yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu target yang ingin dicapai, menurut dia, adalah membuat masyarakat menjadi pintar yang akan bermuara pada pembangunan ekonomi dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Jika rakyat sudah pintar dan melek, segala macam pembangunan ekonomi akan terwujud. Kalau ekonomi rakyat sudah meningkat, tentu drajat kesehatan masyarakat yang tinggi akan tercapai. Tetapi kalau diawali dengan kebodohan dan mutu pendidikan yang rendah, ekonomi dan kesehatan masyarakat juga akan rendah,” ujarnya.
Engking menggambarkan bagaimana pendidikan luar sekolah di sejumlah negara seperti di Korea Selatan, Singapura dan Thailan yang cukup berkembang dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. “Jambu bangkok, ayam bangkok dari Thailand semuanya hasil dari pendidikan luar sekolah. Jadi begitu pentingnya pendidikan luar sekolah di Thailand,” ujarnya.
Menurut dia, program pemerintah pusat terkait dengan pendidikan luar sekolah sudah cukup bagus seperti sanggar belajar bersama, pendidikan dan pelatihan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana menyelaraskan program tersebut dengan program pemerintah daerah terutama setelah berlakunya otonomi daerah.
Dia mengharapkan adanya sebuah upaya meninjau kembali undang-undang tentang otonomi daerah, sehingga program pemerintah pusat dengan program pemerintah daerah dalam memanusiakan manusia melalui pendidikan luar sekolah bisa selaras.
“Yang terpenting adalah bagaimana impelementasi kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam otonomi daerah guna meningkatkan sumber daya manusia. Jadi harus betul-betul ada kesinambungan. Itulah makna sebenarnya dari otonomi daerah,” ujarnya.(ant)
Sumber http://sumbawabaratnews.com/?p=299
Artikel Terkait:
artikel pendidikan luar sekolah - logo pendidikan - logo stkip siliwangi bandung - pentingnya pendidikan luar sekolah - artikel tentang pemerintah daerah tentang pendidikan nasional - beasiswa s2 stkip siliwangi tahun 2011 - sistem Pendidikan luar sekolah - pendidikan PLS - program pendidikan luar sekolah - artikel pendidikan di luar sekolah -

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write comments

Labels

About us

Text Widget

Common

Masukkan kode iklan di sini. Diwajibkan iklan ukuran 300px x 250px. Iklan ini hanya akan tampil di halaman utama pada tampilan desktop.

Labels

About Us

Berita Terbaru

FAQ's

© 2014 filejamil. Designed by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.