Apabila perkembangan teknologi mulai tumpang tindih dan saling mendukung, menurut para ahli, maka akan memunculkan bidang kajian ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru untuk kemudian akan mengubah banyak hal. Demikian ungkap harian Sinar Harapan.
Para ahli memprediksikan sedikitnya ada delapan bidang kajian ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang bakal mengubah “wajah” dunia dalam waktu dekat.
Berikut ini prediksi para ahli tersebut :
Berikut ini prediksi para ahli tersebut :
1. Komputer Biointeractive Materials
Komputer yang bakal hadir nanti dari generasi Biointeractive Materials (bahan biointeraktif). Ide besarnya adalah sensor berteknologi tinggi untuk living system (sistem yang berkehidupan). Adapun tantangannya adalah mengemban satu mekanisme kontrol yang aman dan efektif.
Sensor biologi ini akan menjadi alat berukuran sangat kecil yang bisa ditempatkan di jaringan tubuh manusia, hewan atau tanaman. Sensor ini berfungsi memantau kesehatan dan bahkan ambil tindakan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lokasi dia ditempatkan. Bahan biointeratif juga bisa dimanfaatkan di dalam tubuh. Sejumlah perusahaan kini tengah bersiap meluncurkan uji klinis terhadap struktur kristal berskala nanometer (sepermiliar) yang membentuk tulang sintetis.
Kini sejumlah materi biointeraktif sudah berhasil dibuat. Smartshrirt, misalnya, produksi Sensatex yang berbasis di New York mengintergrasikan biosensor ke dalam kaos oblong untuk memantau tanda penting seperti detak jantung, suhu badan dan mentransfer data ke sebuah laptop melalui sebuah pemancar nirkabel (wireless transceiver). Bahkan di bidang militer, para ilmuwan di MIT (Massachusetts International of Technology) mengembangkan satu pakaian tempur (battle suit) yang bisa mengubah warna untuk menciptakan kamuflase saat terbang atau menandai sasaran, agar terhindar dari serangan senjata kimia dan senjata biologi.
2. Biofuel Production Plants
Kondisi bahan bakar yang berasal dari fosil kini semakin menipis dan dikhawatirkan akan segera habis. Untuk mengantisipasi ini, para ahli akan menggantikannya dengan bahan bakar yang diproduksi tanaman (Biofuel Production Plants). Ide besarnya yaitu menggantikan minyak dengan bahan bakar yang diproduksi dengan tanaman yang direkayasa secara genetik. Sementara tantangannya, meningkatkan hasil tanaman bahan bakar bio (biofuel corps), mengendalikan lingkungan demi terdukungnya pertanian biofuel, dan merenovasi infrastruktur bahan bakar fosil.
Apalagi unsur kimia seperti ethanol, methanol, biodiesel dan sejumlah bahan bakar lainnya yang terbuat dari hasil pertanian dapat menurunkan emisi dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar. Kini kebanyakan kadar ethanol biofuel masih rendah. Bahan bakar ini dapat diperoleh dari gula yang tersimpan dalam jagung. Demikian pula methanol yang dalam proses produksinya memerlukan banyak energi yang hampir setara dengan saat dia dimanfaatkan dengan dibakar.
Namun diakui, tanaman yang banyak menghasilkan biofuel diperkirakan masih akan mengakibatkan bahaya baru Tanaman yang direkayasa secara genetik bisa lepas ke alam dan berkembang biak menjadi semak pengganggu yang sulit diberantas. Pengembangan biofuel secara besar-besaran juga bisa merusak sumberdaya alam lain, misalnya lapisan tanah penahan air. Karena itu, perang mencari sumber minyak saat ini bisa menjadi perang air di masa mendatang.
3. Bionic
Perkembangan teknologi lain, yakni memperbaiki struktur dan kekuatan tubuh manusia lewat Bionic (teknologi bionik). Dalam hal ini, ide besarnya membuat sistem artifisial (buatan) untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak, cacat atau hilang. Ada pun tujuannya untuk menemukan pemasok daya yang lebih kecil dan lebih tahan lama serta membuat chip mikro yang bisa diintegrasikan dengan jaringan tubuh secara aman.
Piranti bionik generasi pertama yang telah dapat memperbaiki dan menyelamatkan kehidupan puluhan ribu orang, seperti alat pacu jantung, defibrillator implant, dan alat bantu pendengaran. Sedangkan piranti bionik generasi lanjut akan menciptakan tungkai tiruan yang canggih (sophisticated prosthetic limbs) dan bahkan sejumlah organ tubuh buatan.
Untuk lengan bionik, misalnya, akan dibuat dengan plastik elektrokondusif yang fleksibel yang bisa menerima perintah langsung dari otak. Bahkan di University of New Mexico, para peneliti kini telah merakit satu rangka dengan otot berbahan polimer yang membuatnya mampu mengayuh sepeda. Advanced Bionic dua tahun mendatang akan meluncurkan alat bantu pendengaran yang bisa dicangkokkan dan pengisian baterai melalui kulit.
4. Cognitronics
Pada masa depan, otak manusia akan dikembangkan sebagai interface (antarmuka) lewat teknologi kognitronik (Cognitronics), yang tujuannya melakukan telekinesis (menggerakkan benda dari jarak jauh) dengan bantuan komputer. Dalam hal ini di maksudkan, bagaimana mengembangkan antarmuka yang dapat diandalkan, sehingga dapat dibawa-bawa (removable) antara kompuler dan otak. Kognitronik mungkin kurang familiar. Namun, teknologi ini merupakan salah satu bahan kajian fiksi ilmiah yang bukan mustahil bisa direalisasikan.
Bahkan, alat itu bisa mengkonversi sinyal listrik otak menjadi perintah yang bisa menggerakan kursor komputer. Inilah aplikasi pertama kognitronik yang memungkinkan pasien cacat memperoleh lagi kemampuan dasarnya. Dengan teknologi sensor yang makin canggih, maka telekinesis yang dilengkapi perangkat komputer akan mungkin terwujud. Karena itu, suatu saat kita dapat menghidupkan dan mematikan lampu, menyalakan TV atau mengendarai mobil, cukup dengan berpikir tentang langkah yang harus diambil untuk melakukannya.
5. Genotyping
Struktur DNA menjadi hal yang sangat pribadi lewat teknologi Genotyping untuk mengelompokkan orang berdasarkan aspek genetikanya. Hai ini dimaksudkan untuk memetakan dengan sebaik-baiknya urutan genom manusia dan satu demi satu secara tepat. Genotyping ini menggambarkan hubungan antara DNA, sumber kode genetik manusia, dan berbagai hal khusus yang membuat manusia sebagai makhluk unik. Genom dasar yang merupakan satu cetak biru DNA yang dimiliki semua manusia, telah. dipetakan. Alasannya untuk mengetahui setepatnya apa yang dilakukan masing-masing gen.
Kini, para peneliti tengah berupaya mengisolasi gen per gen yang memainkan peran dalam menentukan sifat-sifat fisik, daya tahan dan ketahanan terhadap satu penyakit. Dalam hal ini masih banyak masalah yang harus dicari solusinya, misalkan aturan penggunaan yang adil untuk mengungkap informasi genetik atau siapa yang akan punya akses pada hasil itu.
6. Combinatorial Science
Adalah upaya mengoptimalkan hasil penelitian dan pengembangan dengan mewujudkan ilmu pengetahuan gabungan atau Combinatorial Science. Hal ini dimaksudkan untuk menggabungkan kekuatan analisis statistik dan kemampuan kalkulasi masif dalam upaya memperpendek waktu penelitian. Selain itu, bagaimana upaya mengembangkan piranti yang bisa mengelola jumlah kandungan data yang sangat besar.
Sebenarnya, teknologi Combinatorial Science ini mungkin lebih kepada penemuan sebuah metode ilmiah baru daripada sebuah disiplin ilmu. Pengetahuan gabungan ini akan mengubah ilmu pengetahuan konvensional ke depan, sehingga daripada menggunakan hipotesa untuk menguji beberapa teori, komputer super akan melahirkan sejumlah kemungkinan pemecahan acak.
7. Molecular Manufacturing
Pada masa depan, penyediaan barang seketika sesuai permintaan lewat teknologi Molecular Manufacturing (pabrikasi molekul) bakal muncul pula ide besar untuk membangun struktur kompleks, atom demi atom. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan sejumlah mesin molekuler yang dapat memanipulasi atom seperti balok-balok Lego. Sebenarnya, cita-cita membuat molekul sama tuanya dengan ilmu kimia, yakni bagaimana membangun segala sesuatu dari unsur yang sangat dasar.
Sejumlah peneliti percaya, bahwa cara terbaik memulai pembuatan molekul adalah dengan menembangkan assembler (alat perakit) yang bisa memproduksi tiruannya sendiri. Robot militer super kecil ini kemudian akan mulai merakit atom menjadi materi yang dimungkinkan oleh hukum fisika. Walaupun para ilmuwan telah memposisikan masing-masing atom pada satu permukaan tetapi tidak seorang pun yang mampu untuk mendekati perakitannya. Namun, struktur carbon nanotubes yang merupakan sintesa dari soot (jelaga), saat ini menunjukkan tanda-tanda menggembirakan terhadap impian untuk membuat molekul. Buktinya, ketebalan dindingnya yang hanya 10 kali diameter atom, bisa menjadi materi asal yang 50 - 100 kali lebih kuat daripada baja.
8. Quantum Nucleonic
Terakhir adalah memanen energi nuklir dengan teknologi Quantum Nucleonic (nukleonik kuantum),yang merupakan upaya mendapatkan sumber energi nuklir yang bisa dibawa-bawa, aman dan tidak menyebabkan polusi. Ini dimaksudkan menggunakan kekuatan nukleonik kuantum di luar laboratorium. Teknik ini mencari cara bagaimana memanen energi dari inti atom, yang merupakan struktur di dalam atom yang paling besar gaya elektromagnetiknya, tanpa mengakibatkan penggabungan atau pembelahan (fission or fusion) atom.
Bila bisa dilakukan secara sempurna, teknologi ini bisa menyediakan sumber daya yang besar, tetapi tidak meninggalkan radiasi residual. Dalam uji nukleonik kuantum, selembar hafnium, satu unsur materi yang sangat langka dan mahal, dipompa dengan energi dan dibombardir dengan partikel sinar X. Atom hafnium kemudian mengeluarkan pulsa energi yang memperkuat kekuatan sinar X secara eksponensial.
diposkan oleh muhammad jamil
Tidak ada komentar:
Write comments